Portal Parkir Otomatis UII Masih Uji Coba

HIMMAH ONLINE, Kampus Terpadu – Pemasangan portal parkir otomatis di Kampus Terpadu Universitas Islam Indonesia (UII) sekitar pertengahan Mei 2015, tidak mendapat persetujuan dari masyarakat Dukuh Candirejo. Hal ini disampaikan oleh Basrudin, selaku Kepala Dukuh Candirejo pada 11 Juni lalu yang ditemui di kediamannya. Ketidaksetujuan masyarakat tersebut disampaikan pada awal pemasangan portal. Kemudian menurut Basrudin, pihak kampus UII dengan masyarakat maupun perwakilan masyarakat telah mengadakan pertemuan sebanyak tiga kali. Dari hasil pertemuan tersebut disetujui bahwa akan dilakukan uji coba terlebih dahulu atas dampak pemasangan portal parkir otomatis tersebut.

Sejalan dengan Basrudin, Siti Nurul N., selaku Bendahara Yayasan Badan Wakaf (YBW) yang ditemui pada 5 Juni 2015 lalu mengatakan bahwa uji coba pemasangan portal parkir otomatis akan dilaksanakan sekitar dua bulan, terhitung setelah pertemuan terakhir dengan masyarakat Candirejo dan Kimpulan. Saat itu uji coba telah berlangsung sekitar dua minggu. Pemasangan portal parkir otomatis yang bekerjasama dengan pihak universitas tersebut bertujuan untuk menjaga keamanan kampus dan mengantisipasi kehilangan kendaraan. Selain keamanan, tujuan lainnya adalah untuk kelancaran. Hasil uji coba tersebut untuk mengevaluasi agar nantinya pemasangan portal tidak mengalami gangguan. Tujuan lain dari dari pemasangan portal tersebut adalah mendata jumlah mobil dan motor yang masuk di lingkungan kampus.

Ditemui pada 25 Mei lalu, Achmad Irsan, Kepala Bagian Lingkungan Badan Pengelola Aset (BPA) Yayasan Badan wakaf mengatakan bahwa untuk pengadaan portal parkir otomatis tersebut, pihak YBW bekerja sama dengan pihak swasta, dan secara teknisnya berkoordinasi dengan pihak BPA. Selama beberapa bulan kedepan merupakan masa retensi (jaminan pemeliharaan-red) portal dimana pengoperasian akan dibantu oleh secure parking. Selain itu, masa retensi bertujuan untuk memberikan edukasi kepada pihak internal UII, dan juga melakukan maintenance, serta menyempurnakan sistem. Setelah selesai masa retensi, pengoperasiannya kemungkinan akan diserahkan kepada pihak BPA.

Ditemui di Kantor BPA yang berlokasi Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan UII, Achmad mengatakan bahwa teknis pengoperasian portal rencana akan dilakukan dari jam 6 pagi sampai 10 malam, dan selebihnya portal akan terus dibuka. Sedangkan untuk sementara ini, yang masuk kampus terpadu dan melalui sistem portal dilakukan secara manual, dengan menekan tombol. Namun rencananya nanti akan menggunakan sistem RFID (Radio Frequency Identification) dengan menggunakan KTM mahasiswa, sehingga sistem portal akan mendeteksi pada radius tertentu, dan masyarakat maupun mahasiswa yang masuk tidak perlu menekan tombol lagi. Apabila terjadi hambatan, seperti volum kendaraan yang tinggi akan dilakukan sistem 2 jalur, dimana nantinya kendaraan bermotor bisa melalui jalur kendaraan mobil. Atau ketika ada acara besar seperti wisuda, maka portal akan dibuka dan untuk pengamanannya akan dioptimalkan. Untuk rule yang terdapat pada karcis selama masa retensi adalah rule default dari pihak secure parking, dan tidak memiliki makna apapun. “Untuk karcis yang hilang mahasiswa dapat menggunakan STNK ataupun KTM,” tambah Achmad.

Diakhir wawancara, Achmad menerangkan bahwa sebenarnya pengadaan portal termasuk rencana master plan yang dibuat YBW antara tahun 2013, dan selesai sekitar pertengahan tahun 2014. Pengadaan portal sendiri baru terlaksana sekitar awal tahun 2015. Untuk pengadaan ini, pihak perencanaan master plan telah melakukan kordinasi dengan pihak internal UII, termasuk rektorat, dan berkordinasi dengan masyarakat sekitar kampus UII dengan 3 tahap sosialisasi yang dibantu oleh pihak kelurahan, kecamatan, dan kapolsek. Pada tiga tahapan sosialisasi tersebut pihak BPA menjabarkan tujuan pengadaan portal dan teknis portal. Selama ini menurut Achmad belum ada permasalahan yang dikeluhkan oleh masyarakat. (Siti N. Qoyimah)

Skip to content