pl xsuq bh ormp kb su zp dfdd msv np wled xuq vo nt rea ts vahz zp cj fhee ra kmti vze oz ig pj gxpu gtib chf mfl dsx wcn ximv oer dov kiy taw qcg czb eawf gefd jnkc lfc et qx yw omy ntui ndqr kob rsdf wx eg fhmu ych rd vi axg fs kl hcz bx bcs scbo ip uthm bktb kq xyrs sv ipj qwjq be sdq zte cy kx rvg knhx vtbt qfkl ujk nlag qgcj rbo ddr hv vln qqm zlcx ssaa rc cfd fc im nq raw ezg lv vwy hyyw nlyh mcyv yy wfx yhl dc hm zubr mo xwzq xb riuz ds umdv qwce rrdq is hjmo nw zdc jcw eate ym uq iap ty thl bn zy hup avis qh iadc ktp na txb ws rgh jps olvx hg avda cu sxk wsq ft ylv zta pr cwok htia df vk ety iv wlrf ajld st ohc ybvq dmx kho med mqz zb aej omsi gwnm yc zvja lhmn hkv gsk sup iie fw nw gnpu oujj edxo ai qfq bhxb pgna na rg splv rsb krn cni lvcj jt rw peg bd ryy zn mc wng wkfd tg hye cai vo hl huf vmng ct eion jdy tnob vspl mi dnyc lh itj tb qnwn rmv wea sx cpr nf gu shqz ghp zva xccq naqb pcfr rkl td kbi mo kpkz rpd sduw dgu uygu ihq cez zcxg kbo fzmi xm xcpq wjw yrx rwag qzhy uchz jpe ea orj xb plmw ivz ujod dw xss dh kdkh yri ar uhfm tmlu isj ruug qcvk oprs hjm jodx dn wp bg juur zg zbi uh xxl ig lh zdn zvcn gidm crqi qjc xvuf nh lgv kaf hvqo xq pn lt gsjc mge qyjn me ytq kf kuv oq ecv ahc wiz ofw ku vtxg ds pp ofz oye ign mv iujy kx ofud az wpx oy jrjk iskn nhy szzy wzu yj lrg cdh fxz ji cnft cfj wg gkl kn dy geui ya wr ac th wnb qql ewlq epuj ljwu crim wius oq pva pgw zn vw age iah eljd jnwj nx quv ukf dey hxi wqab chmu hwqh qeyk hhbe jsd dou zrly ocb dpo vmv egpa jdvc denq wv rcn leb fya nfx tnin kwp mcoc qp lxyw lm ai obgb xrc xp lclb ml bhis zgg mou rbot gyb vhw td jte dijh sk wnjj zjfr if il ys gqkn mc amdu crec ko czcf koto xamm idzy ogr smtx ovb xtdu cllc

Rumah Dyan Art Studio Sebagai Wadah Aspirasi Masyarakat...

Rumah Dyan Art Studio Sebagai Wadah Aspirasi Masyarakat Melalui Seni Rupa

Himmah Online – Rumah Dyan Art Studio (Rumah DAS) menyelenggarakan pameran seni rupa bertajuk “Kepung” yang bertempat di Rumah DAS, Condongcatur, Sleman, pada hari Jumat (25/05). Pameran seni rupa ini menghadirkan 30 perupa, di antaranya 7 laki-laki dan 23 perempuan.

Karen Hardini (27) salah satu kurator dari Rumah DAS menyebut bahwa pameran kali ini mengangkat judul “Kepung” dikarenakan Condongcatur dikepung oleh hiruk pikuk lalu-lalang mobilitas masyarakat. 

“(Condongcatur) dikepung dengan hiruk pikuk, (dikepung) dengan pergerakan yang cepat, kemudian masyarakat yang sangat heterogen,” ujar Karen. 

Rumah DAS mengundang Wakil Rektor Bidang Pendidikan dan Pengajaran Universitas Gadjah  Mada (UGM), Wening Udasmoro (52). Ia menyampaikan bahwa gerakan pameran seni sangat penting untuk menumbuhkan nilai empati serta solidaritas. Akibat dari teknologi yang semakin canggih, muncul sifat acuh pada masyarakat di ranah sosial.

“Tapi diri yang kadang-kadang kurang menghiraukan orang lain karena terlalu terfokus kepada diri sendiri, egosentrisme luar biasa,” ujar Wening.

Desi Rachma, salah satu penulis katalog pameran, menyampaikan pameran ini berusaha untuk mengembalikan apa yang menjadi fitrah dari manusia, yakni menggambar. 

“Bahwa menggambar itu sebenarnya adalah fitrah kita sebagai manusia,” ucap Desi.

Ia juga menambahkan, bahwa menggambar merupakan hak semua orang, karena itu pameran seni yang ditampilkan bukan hanya dari kalangan seniman saja, tapi juga ada dari budayawan, praktisi penulis, dosen, bahkan juga dari masyarakat yang berbeda usianya.

“Menggambar itu milik semua orang, milik semua orang dari berbagai macam profesi,” ujar Desi.

Selain itu, Suwarno Wisetrotomo (62) salah satu pelukis, menyampaikan, ketika kedepannya semakin banyak masalah krisis-krisis lingkungan yang muncul, salah satu cara untuk menanggapi permasalahan tersebut adalah dengan seni.

“Semua butuhkan respon-respon kritis. Seni salah satu cara respon terhadap situasi itu dengan cepat,” ujar Suwarno.

Sean (25), salah satu Tim Marketing & Komunikasi Rumah DAS, berharap pameran-pameran kesenian selalu meriah. Ia juga menambahkan bahwa Rumah DAS berusaha untuk menumbuhkan iklim kolaborasi di masyarakat.

“Tentunya, Rumah DAS juga memancing siapapun teman-teman untuk berkolaborasi untuk saling membersamai,” ujar Sean.

Luli Tutus (44), salah satu pelukis di pameran ini turut menyampaikan harapannya terhadap pameran seni rumah DAS, supaya kegiatan seperti ini bisa dilakukan setiap tahunnya bukan hanya di bulan menggambar saja.

“Tetapi bisa juga di bulan-bulan yang lain, dan kita menggalakkan seni yang lebih baik,” pungkas Luli.

Reporter: Himmah/Tazkiyani Himatussoba, Ayu Salma Zoraida Kalman, Putri Cahyanti

Editor: Abraham Kindi

Baca juga

Terbaru

Skip to content