Hey, Autis!

Oleh: Raras Indah F.

Sendiri itu..

Sendiri itu identik dengan kekosongan

Tak ada yang bisa dipersembahkan atas hidupnya nyawa

Sendiri itu identik dengan kebodohan

Menari seorang diri tanpa seorang pun peduli

Sendiri itu identik dengan ‘gila’

Tiada berteman dan berbagi

Tiada ada air mata dan tawa

Datar..

 

Sekali-kali sentillah ‘si penyendiri’ itu

Sekali menyentil, takjublah kau

Kau berhura-hura dengan kawan

Dia bersua dengan Tuhan

Nikmat tiada jemu

 

Ingin tahunya akan hakikat hidup tinggi

Setinggi dua kali mercusuar yang dikira itulah satu-satunya sarana untuk menggapai Tuhan

Meneropong isi semesta

Menguak alam samudera

Meraba jiwa manusia

 

Ternyata dunia ini dongeng belaka

Kau banyak berceloteh tentang wahana dan fantasi

Dia lebih suka berselancar mencari realistis

Agar tetap berada pada batas dangkal dongeng itu

 

Dia menyumbangkan bahagia pada bulan yang sedang menanti matahari

Dia menengadahkan air mata pada samudera agar tak segera kering

Kesedihannya ia buang bersama polutan agar tak menodai sketsa wajah indahnya

Dia tuturkan amarah hanya pada dirinya sendiri

Dia tak berminat menyalahkan manusia

 

Dia tak iri dengan percakapan antarmanusia

Karena dia tahu

Bahasa tubuhnya lebih indah daripada pita suara yang kamu keluarkan

Diamnya tak akan mengusikmu

Tapi.. sekali kamu mengusik ketenangan hatinya

sejauh apapun mil itu, dia sanggup untuk melemparmu

Setidaknya..

Dia lebih banyak kawan daripada kamu

Dengan isi semesta

Dengan alam yang tak jua berbicara tapi menyimpan banyak kebajikan dalam diam

Dan hanya dia yang lebih tahu

Pokoknya..

Selain manusia.

 

 

 

 

Skip to content