Negara Komprador (Indonesia Hampir Buta)

Prof.Dr.Amien Rais, MA sangat mendukung dari rakyat negeri ini untuk segera bangkit keluar dari negara Komprador.

Yogyakarta, Himmah Online

Oleh: Fajar Noverdian

Dalam rangka Milad Universitas Islam Indonesia (UII) yang ke-70, Fakultas Teknologi Industri UII mengadakan 4 rangkaian kuliah umum. Sebelumnya acara serupa telah usai, dengan kehadiran tokoh-tokoh nasional lainnya. Pada hari Rabu (17/4), Kuliah Umum terakhir oleh Prof.Dr.Amien Rais MA “Presidential series Lectures” dihadiri banyak audiensi, ratusan hadirin sangat antusias bahkan ada yang berdiri saat menyaksikan setiap rangkaian acara, mulai dari pembukaan, kata sambutan, hingga naiknya tokoh yang dijuluki Bapak Reformasi Indonesia ini ke panggung utama dengan tema  “ Kontrak Karya Pro Asing: Indonesia Miskin di Ladang Emas”.

Keberaniannya dalam mengkritik kebijakan orde baru, membuat namanya begitu harum dikalangan mahasiswa. Beliaulah satu-satunya tokoh nasional  saat itu yang secara terang benderang meminta soeharto mundur, hingga gelar “Bapak Reformasi” tercetus dari Mahasiswa IPB kala itu. Kepemimpinan Amien Rais tumbuh dari didikan ibunya, dan sampai saat ini beliau masih mengakui bahwa ibu adalah sebagai Konsultan hingga karakternya terbentuk seperti ini.

Beliau bercerita, “Orang Indonesia sudah merdeka tapi masih sering dikibulin oleh negara London, Washington dan Negara lain,” tukasnya. Negara indonesia sangat kaya mulai dari Sumber Daya Alam SDA dan Sumber Daya Manusia (SDM), tapi masih saja kita ini sebagai Negara Komprador atau memenuhi banyak hasil Impor dari negara lain. Pendiri Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah ini berkata bahwa negara kita ini masih negara “Jongos” yang masih sering diperbudak dan hampir buta akan kekayaan negeri sendiri.

Berani!, itulah yang beliau tunjukan kepada hadirin. Berani menjadi pondasi yang harus ditanam kepada negeri ini agar kita tidak terus menjadi negeri yang latah. Hapuskan mental rendah diri, “we can and we believe we can” materi tertulis dari slidenya itu. Terakhir beliau berpesan bahwa “Allah tidak ingin melihat seorang mukmin menjadi orang yang diperbudak”ungkapnya.

 

 

 

 

 

Berita sebelumnya
Berita Selanjutnya

Podcast

Skip to content