IPF FE UII Mengadakan International Program Camping

Hujan atau apapun tak menyurutkan minat para peserta makrab IP

Panitia dan peserta IP Camp foto bersama setibanya di Pantai Indrayanti, Gunung Kidul, DIY. (Foto: Dok. Panitia)

Panitia dan peserta IP Camp foto bersama setibanya di Pantai Indrayanti, Gunung Kidul, DIY. (Foto: Dok. Panitia)

Oleh: Siti Mahdaria

Gunung Kidul, Himmah Online

IP Camp merupakan singkatan dari International Program Camping. Kegiatan tahunan dari International Program Forum (IPF) Fakultas Ekonomi UII tahun ini diadakan di Pantai Indrayanti dari tanggal 26-27 Mei 2013. “Kegiatan yang diketuai oleh Derry Rifki Magista ini merupakan suatu rangkaian kegiatan malam keakraban yang diikuti oleh 40 orang, termasuk panitia dan peserta”, tutur Belinda Astari dari Divisi Pubdekdok. Masing-masing panitia dan peserta perlu merogoh kocek sebesar Rp 50.000 per orang untuk bergabung dalam event ini. Peserta IP Camp  meliputi mahasiswa IP FE UII tahun 2010, 2011, dan 2012 yang semuanya dari tiga jurursan di FE, yaitu Akuntansi, Manajemen, dan Ilmu Ekonomi.

Patut disayangkan bahwa peserta yang mengikuti makrab IP ini tidak sebanyak yang diharapkan, awalnya panitia menargetkan minimal 70 peserta, namun yang ikut hanya 40 orang. Sedikitnya peserta disebabkan karena mahasiswa jurusan Ilmu Ekonomi angkatan 2012 sedang mengikuti LKID di tanggal tersebut. Tetapi hal itu tidak menyurutkan semangat panitia untuk menciptakan suasana yang seru dalam IP Camp. Rangkaian kegiatan malam keakraban ini terdiri dari permainan-permainan yang memupuk tali silaturrahmi seperti barbeque, menampilkan mini pertunjukan per kelompok, dan kuis.

Sembilan tenda didirikan untuk menampung semua panitia dan peserta. Sayangnya karena hujan yang cukup deras mengguyur pesisir pantai di sore hingga malam hari. menyebabkan air hujan merembes ke dalam tenda. Sehingga, peserta pun harus mengungsikan barang-barangnya di kantin penyewaan lahan camping tersebut. Meski demikian, para peserta dan panitia tetap mengikuti acara makrab ini dengan senang dan gembira. Alhasil, karena tenda yang basah tidak kunjung kering, maka malam harinya setelah barbeque dan makan malam bersama, semua peserta dan panitia harus tidur di warung-warung tepi pantai dan mushola yang tidak terkena hujan.

Skip to content