Jogja Art Weekend: Upaya Pemberdayaan UMKM dan Ekonomi Masyarakat

Himmah Online, Yogyakarta – Melalui Jogja Art Weekend, UKM Kepemimpinan AIESEC UGM menggelar festival kesenian dan budaya Yogyakarta. Salah satunya pemberdayaan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) makanan dan kerajinan tradisional. 

Festival tersebut berlangsung selama dua hari pada 5-6 November 2022 di Pendopo Agung Royal Ambarrukmo, Sleman. Terdapat 19 stan makanan dan 15 stan pernak-pernik tradisional yang memperlihatkan keanekaragaman budaya Indonesia, berasal dari pengembangan dan inovasi dari pemilik stan.

Winda (19) selaku staf Brand and Marketing Cilpa Asa (projek kolaborasi antara AIESEC UGM dan Ambarrukmo) mengatakan, acara Jogja Art Weekend juga dimeriahkan adanya Orkestra Jogja dan kesenian Jatilan.

Selain itu, Winda juga menuturkan pendirian stan yang didirikan oleh pemilik UMKM tidak dikenakan biaya. Namun, diakhir acara tersebut akan ada sistem bagi hasil. 

Nisa (35) selaku pemilik stan Cemilicious, yang memproduksi cemilan, seperti peyek kacang dan kremesan mengatakan, produksi peyek kacang merupakan salah satu misi untuk melestarikan makanan tradisional, agar dapat dinikmati oleh semua kalangan usia.

Ia menyampaikan, untuk mewujudkan misi tersebut, peyek kacang diinovasikan menjadi peyek kacang hijau dan peyek yang ditambahkan cabai. Inovasi tersebut datang dari permintaan para pembeli.

“Ada yang request karena ini (peyek) sudah makanan sejak dulu. Jadi, beberapa orang itu merasa pengen nostalgia,” kata Nisa, Sabtu (5/11).

Selain itu, terdapat pengembangan produk kerajinan batik dari stan Plus Batik. Produk batik yang ditawarkan bermacam-macam, mulai dari baju, selendang, bandana, gantungan kunci, jumpsuit, gelang, dan tas batik sebagai produk terbaru mereka. 

Stan tersebut juga menyediakan pelatihan membatik secara langsung kepada para pengunjung dan upaya pengolahan limbah produksi batik cap. 

“Kita juga buka ini Kak, membatik pakai canting. Kita di batik capnya ada pengolahan limbah juga. Jadi, kita nggak sekadar bikin,” kata Nita sebagai staf Plus Batik.

Winda juga menambahkan adanya Jogja Art Weekend diharapkan dapat meningkatkan perekonomian Indonesia melalui pengembangan UMKM dan kesenian setelah pandemi. 

“Jadi kayak ciri fokusnya adalah UMKM gitu, karena kita, kan mau memberdayakan ekonomi UMKM. Kami juga ada buklet yang isinya tentang kesenian-kesenian dari Yogyakarta. Harapannya, nanti dari buklet itu ada yang dapat kontak soal keseniannya itu,” jelas Winda.

Reporter: Magang Himmah/Nurhayati, Utami Amalia Sudarman

Editor: Zumrotul Ina Ulfiati

Skip to content