Dua Jam Bersama Muhammad Assad

“Dulu saya pernah ikut yang di UGM, saya berpikir kapan UII bisa.”

 

Oleh Ahmad Satria Budiman

Yogyakarta, Himmah Online

Sebagai bagian dari rangkaian Gema Muharram 2012, Unit Kegiatan Mahasiswa Keislaman (UKMK) “Al-Fath” menyelenggarakan acara Talkshow Bersama Muhammad Assad. UKMK Al-Fath adalah UKM yang baru berdiri sekitar setahun lalu dan berada di bawah naungan Lembaga Eksekutif Mahasiswa Universitas Islam Indonesia (LEM UII). Adapun acara talkshow berlangsung pada hari Sabtu tanggal 15 Desember 2012, bertempat di Gedung Kuliah Umum (GKU) Prof. Sardjito UII. Acara yang dihadiri 130-an orang peserta tersebut mengusung tema “Tahun Baru (Hijriyah-red), Semangat Baru Menggapai Prestasi”.

Acara dibuka dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an, penyampaian kata sambutan, dan penampilan nasyid sebagai hiburan. Salah satu kata sambutan disampaikan oleh Bachnas, Wakil Rektor III. Bachnas berpesan untuk tidak hidup dengan bayang-bayang orang lain karena akan kecewa jika apa yang terjadi di kehidupan nyata tidak sesuai dengan harapan. “Yang baik adalah bukan aku mau seperti dia, tetapi inilah aku dan akan aku tingkatkan kualitas diri,” lanjut Bachnas.

Beranjak pukul 10.00 WIB, talkshow dimulai. Bertindak selaku moderator adalah Firmanda Fasya, mahasiswa Teknik Informatika 2009 yang juga Staf PSDM UKMK Al-Fath. Muhammad Assad sendiri tampil sebagai pembicara tunggal. Tepuk tangan yang meriah menyambut kedatangannya di dalam ruangan. Muhammad Assad adalah penulis best seller buku “Notes From Qatar” (NFQ). Di usia yang relatif masih muda, ia aktif di bidang entrepreneurship, sebagai CEO Rayyan Capital dan Chairman NFQ Group.

“Semua orang pasti mau sukses, tapi apa definisi sukses?” lontar Assad sebagai pertanyaan dasar membuka pemaparan. Assad kemudian menampilkan video berupa foto beberapa tokoh publik, yaitu Barrack Obama (Presiden AS), Bill Gates (Penemu Microsoft), Lionel Messi (Pesepakbola Argentina), Chairul Tanjung (CEO Trans Corp), dan Nikita Willy (Artis Indonesia). “Sukses itu banyak indikatornya, apa arti sukses menurut Anda?” tanya Assad kembali.

Video berlanjut ke gambar-gambar yang menunjukkan kemewahan dunia, seperti kekayaan finansial, mobil impian, puncak karir, hobi dan liburan, serta rumah idaman. Video lalu berlanjut ke gambar-gambar yang menunjukkan kehidupan sosial, seperti menolong orang, berbagi ilmu pengetahuan, keluarga bahagia, dan kewajiban agama. Assad menutup paparan dengan menyimpulkan bahwa sukses menurut Islam ada tiga, sesuai QS. Al-Baqarah: 201, “Dunia, akhirat, dan bebas dari api neraka.” Pada gambar-gambar pertama, itu masih merupakan sukses dunia.

Sukses tidak hanya bagi diri sendiri, tapi juga untuk orang lain. Assad memberikan gambaran, bahwa orang yang berpikir untuk diri sendiri memiliki pertanyaan “besok makan apa”, sedangkan orang yang berpikir untuk negara akan memiliki pertanyaan “bagaimana memberi makan orang satu negara”. Sukses dinilai dengan dua hal, yaitu sebagai manfaat dan sebagai kebaikan. Sebagai manfaat, sukses diukur dengan nilai yang melekat, seperti pada angka mata uang. Sementara sebagai kebaikan, artinya sukses dibangun dengan kebaikan, seperti perusahaan yang berbagi kebaikan dengan masyarakat melalui produknya.

Assad membagikan tips suksesnya, yaitu 3P dan 3H, seperti yang ia tulis di buku NFQ 1 dan NFQ 2. Assad juga menekankan pentingnya sedekah sebagai bagian dari usaha menuju sukses. Di akhir acara, diadakan sesi tanya jawab. Peserta terlihat antusias, baik saat bercerita pengalamannya setelah membaca buku NFQ, maupun saat bertanya seputar motivasi dan kegagalan. Ditemui di sela-sela acara, M. Nursyahbani Al-Ayudi selaku Ketua Panitia Gema Muharram 2012 mengatakan, acara talkshow diselenggarakan sebagai salah satu upaya meningkatkan prestasi mahasiswa, baik akademik maupun nonakademik, dalam rangka menyambut Satu Muharram. Mahasiswa Farmasi 2012 ini berharap agar apa yang disampaikan pembicara dapat bermanfaat.

Peserta sendiri memiliki komentar masing-masing. Salah satunya dari Isharyadi. “Acaranya bagus, narasumbernya juga memberikan inspirasi. Hanya sound system-nya agak kurang,” ujar mahasiswa Teknik Mesin 2010 ini. Senada dengan itu, Rizky Widya juga memberikan tanggapan bagusnya acara yang menunjukkan mahasiswa masih peduli untuk terus berprestasi. “Dulu saya pernah ikut yang di UGM, saya berpikir kapan UII bisa, ya walau tadi lampu (pencahayaan ruangan-red)kurang terang,” kata mahasiswi Manajemen 2011 ini. Sebagai penutup, Widya berpesan kepada teman-teman mahasiswa agar tidak hanya ikut acara saja, tetapi juga action di kehidupan sehari-hari.

Podcast

Skip to content