Kabar dari Cik Di Tiro No. 01: Panen yang (Cukup) Memuaskan

Syahdan, Lembaga Pers Mahasiswa HIMMAH Universitas Islam Indonesia periode 2021/2022 akhirnya berakhir pada 16 Januari 2023 lalu. Rampungnya periodisasi HIMMAH menandakan rampung juga kerja-kerja bidang di bawahnya, termasuk bidang redaksi.

Setelah kurang lebih sebelas bulan bergelut dengan kerja-kerja pembuatan produk jurnalistik sejak dilantik pada 6 Februari 2022 silam, kami, Redaksi HIMMAH, ingin berbagi cerita tentang apa yang telah coba kami lakukan.

Di awal periode kami sepakat bahwa konsistensi publikasi produk menjadi target utama. Tiga produk per pekan harapannya bisa kami suguhkan. Produk yang masuk dalam hitungan adalah produk yang terbit di rubrik Berita, Reportase, dan Lensa di laman himmahonline.id serta produk infografik yang terbit di media sosial milik HIMMAH.

Target 3 produk per pekan kemudian diubah menjadi 2 produk per pekan saat rapat lembaga pertama. Maka dalam waktu kerja efektif 10 bulan (Februari-November), kami diharuskan memproduksi 88 produk.

Dalam realisasinya, setidaknya hingga waktu kerja efektif berakhir, kami telah memproduksi 97 produk. Lalu hingga 11 Januari 2023 (hari pertama pelaksanaan musyawarah anggota), angkanya bertambah menjadi 109 produk.

Optimalisasi seluruh awak HIMMAH juga coba dilakukan untuk turut aktif terlibat dalam proses produksi produk. Hasilnya, 33 dari 42 pengurus telah terlibat dalam produksi produk. Sedang magang, 23 dari 31 telah terlibat.

Selain berfokus pada kerja-kerja pembuatan produk, pembaruan rubrik hingga penyajian di laman himmahonline.id juga coba kami lakukan. 

Dimulai dari penambahan sub-rubrik Laporan Khusus (lapsus) dalam rubrik Reportase. Sub-rubrik ini disadur dari rubrik yang ada di Majalah HIMMAH.

Di himmahonline.id sub-rubrik lapsus digunakan sebagai wadah penerbitan serial liputan. Ia menjadi wadah satu topik liputan yang disajikan menjadi seminimalnya dua produk. Liputan Pemilwa 2022 dan Rumah Sejarah Djiauw Kie Siong adalah contoh dari penyajian lapsus.

Kemudian rubrik Lensa yang sebelumnya menjadi rubrik tunggal dan berisi penerbitan produk photo story anaknya kembali dihidupkan. Mereka adalah Foto Berita, Foto Cerita, dan Foto Tunggal. Hal ini dimaksudkan untuk memudahkan identifikasi jenis produk foto yang kami bikin.

Redaksi–lewat sub-bidang Penelitian dan Pustaka–kemudian coba memberi banyak perhatian kepada arsip produk cetak MUHIBBAH dan HIMMAH. Hal ini dimulai dengan upaya pencarian dan pendataan ulang arsip produk. Hasilnya, tercatat 36 edisi Majalah MUHIBBAH dan 57 edisi Majalah HIMMAH tersimpan di lemari arsip sekretariat HIMMAH. Daftarnya bisa pembaca tinjau di sini.

Di laman himmahonline.id, kami turut memberi perhatian untuk rubrik Arsip. Dimulai dengan menjadikan rubrik Arsip sebagai rubrik utama. Ia kemudian memiliki tiga sub-rubrik: Buletin KOBARkobari, Majalah HIMMAH, dan Majalah MUHIBBAH. Masing-masing sub-rubrik berisi arsip produk yang telah didigitalisasi.

Masih berkaitan dengan urusan pengarsipan, kami juga coba melakukan alih media beberapa naskah yang berada di Majalah MUHIBBAH maupun HIMMAH untuk diterbitkan di himmahonline.id. Ini menjadi upaya memunculkan kembali naskah-naskah lama yang relevan dengan isu terkini.

Penyesuaian bahasa dan penyuntingan tanda baca dilakukan untuk mengoptimalkan keterbacaan. Struktur hingga susunan kalimat tidak diubah untuk menjaga orisinalitas naskah. Hasilnya 4 naskah berhasil dialih media dan tujuh foto dijadikan satu produk dengan tajuk kilas balik.

Menjelang akhir periode, kami juga coba menyajikan satu laporan berbentuk video yang dipublikasikan melalui kanal YouTube LPM HIMMAH UII.

Selama sebelas bulan berjalan, kami pun turut belajar tentang jurnalisme data dan berfokus pada ranah visualisasi interaktif untuk digunakan dalam laman himmahonline.id. Meskipun dalam implementasinya, ia justru terlihat seperti jurnalisme yang gagah-gagahan dan sok paham data beserta visualisasinya.

Menilik naskah-naskah yang telah terbit sebelumnya, visualisasi data interaktif rupanya pernah diterapkan dalam naskah “LPM Meraba Zaman” yang terbit di himmahonline.id pada 2016 silam.

Di periode ini, model penyajian dengan visualisasi data interaktif pertama diterapkan dalam naskah “Statistik Rencana Aksi Calon Rektor UII 2022-2026”. Kemudian diterapkan di beberapa naskah setelahnya seperti naskah “Catahu Komnas Perempuan 2022: Kasus Kekerasan terhadap Perempuan Melonjak 50 Persen” hingga “Riwayat Masyarakat Tampelas: Dahulu Pembalak Liar, Kini Penjaga Hutan”.

Selain itu, gaya penulisan jurnalisme sastrawi juga coba kami pelajari (lagi). Agustus 2022 lalu, dua pengurus HIMMAH berangkat ke Yayasan Pantau untuk turut belajar serta mendalami gaya penulisan tersebut.

Di periode ini kami cukup membatasi penerbitan naskah non-jurnalistik dari kontributor. Hal ini dilakukan karena kami ingin fokus terhadap produksi produk jurnalistik dan merasa cukup kekurangan daya jikalau harus memproses banyak-banyak naskah dari kontributor. Pada akhirnya terdapat 9 naskah untuk rubrik Analisis dan 7 naskah untuk rubrik Ruang yang kami terbitkan di himmahonline.id.

Uraian di atas adalah sedikit cerita dari apa yang telah kami kerjakan. Kami menyadari bahwa kerja-kerja kami jauh dari kata sempurna. Pekerjaan rumah pun masih berserakan hingga periode ini berakhir.

Misalnya saja, kami tak cukup banyak menyorot isu kampus (19 produk), tidak sedikit naskah yang membutuhkan waktu lama untuk terbit, menurunnya kualitas produk, hingga tak cukup mendalam dalam menyorot atau menuliskan sebuah isu.

Akhir kata, kami memohon maaf sebesar-besarnya kepada para pembaca himmahonline.id atas kekurangan-kekurangan tersebut. Kami juga haturkan banyak terima kasih karena pembaca himmahonline.id telah mengambil keputusan untuk tetap setia menikmati produk-produk yang kami suguhkan.

Kami pamit undur diri. Sampai jumpa di periode depan. Tabik!

Redaksi HIMMAH 2021/2022

Skip to content