Oleh: Raras Indah F.
Sendiri itu..
Sendiri itu identik dengan kekosongan
Tak ada yang bisa dipersembahkan atas hidupnya nyawa
Sendiri itu identik dengan kebodohan
Menari seorang diri tanpa seorang pun peduli
Sendiri itu identik dengan ‘gila’
Tiada berteman dan berbagi
Tiada ada air mata dan tawa
Datar..
Sekali-kali sentillah ‘si penyendiri’ itu
Sekali menyentil, takjublah kau
Kau berhura-hura dengan kawan
Dia bersua dengan Tuhan
Nikmat tiada jemu
Ingin tahunya akan hakikat hidup tinggi
Setinggi dua kali mercusuar yang dikira itulah satu-satunya sarana untuk menggapai Tuhan
Meneropong isi semesta
Menguak alam samudera
Meraba jiwa manusia
Ternyata dunia ini dongeng belaka
Kau banyak berceloteh tentang wahana dan fantasi
Dia lebih suka berselancar mencari realistis
Agar tetap berada pada batas dangkal dongeng itu
Dia menyumbangkan bahagia pada bulan yang sedang menanti matahari
Dia menengadahkan air mata pada samudera agar tak segera kering
Kesedihannya ia buang bersama polutan agar tak menodai sketsa wajah indahnya
Dia tuturkan amarah hanya pada dirinya sendiri
Dia tak berminat menyalahkan manusia
Dia tak iri dengan percakapan antarmanusia
Karena dia tahu
Bahasa tubuhnya lebih indah daripada pita suara yang kamu keluarkan
Diamnya tak akan mengusikmu
Tapi.. sekali kamu mengusik ketenangan hatinya
sejauh apapun mil itu, dia sanggup untuk melemparmu
Setidaknya..
Dia lebih banyak kawan daripada kamu
Dengan isi semesta
Dengan alam yang tak jua berbicara tapi menyimpan banyak kebajikan dalam diam
Dan hanya dia yang lebih tahu
Pokoknya..
Selain manusia.