Ruang

Lupakan Saja Gelisahku

Percuma merangkai kata Percuma mengeja kata tiap barisnya Percuma ada kata, bila itu hanya bualan belaka   Tak perlu diksi yang indah untuk menjawab keresahan Tak perlu mediasi yang pelik untuk menenangkan kegelisahan   Jangan kau gadaikan kata bila tak bisa menebusnya, hanya melelahkan mulut untuk membuka Bungkam saja mulutmu! Agar...

Tanya di Delapan Belas

Apa yang sebenarnya dipikirkan para pahlawan waktu bergerilya? Geliat semangatnya tahan tempa Jiwa patriotiknya mendap melekat, penjajahan dilawan Sedang badan tiada dapat harga selain luka menyisa nama dan sejumput jasa tereduksi zaman Waktu yang melenguh Ada kabut menyergap mendung merintis hujan Apa yang sekarang dipikirkan anak muda waktu peringatan Hari...

Awal

Melangkah tak pasti Tak mengerti apa ini tak mengerti tujuan awal Selalu bertanya kapan ketika melangkah ada Selalu berpikir mengapa bisa ada dan bagaimana bisa terlahir menertawakan dunia menangisi dunia Kenapa hanya terikat oleh kulit Kenapa hanya terikat oleh badan Kenapa harus seperti ini Pertanyaan yang selalu...

Untuk Badai

Diam dalam sunyi Ramai dalam gelap Tak bisa terucap Terus berteriak ketika tuli Padam padam menjadi temaram Tertata rapi terhancur lebur Terus terhakimi dengan harapan Terpupuskan asa, mimpi dan bahagia Menghembus menghancurkan Satu jengkal satu kesakitan Satu rasa sama rata Cerita itu… Dari kita, Oleh kita, Untuk kita, Tersapukan Badai terbawa sukma Terpandang jauh membunuh jiwa Angin...

Rumah (1)

Aku mau cari rumah, katamu di suatu waktu Ya sudah, aku mengangkat bahu Tak menolak, tak juga mengiyakan   Kamu tersenyum Tatapanmu hambar   Baris garis muncul di kening Sepekat rasa mengejarku Saling bertanya, jerit-jemerit Mendebat apa arti senyummu, mengapa proporsinya begitu?   Apa rumah ini begitu penting hingga kamu begitu ingin? Apa aku salah mengartikan yang kau...

Rumah (2)

Aku mau cari rumah, kataku padamu pada sepenggal masa   Tapi kamu tak menjawab Cuma tersenyum Lalu memudar Bayangmu tersaput buram   Apa itu pertanda, aku tak bisa punya rumah? Apa itu artinya, aku sudah jadi tuna wisma sebelum merasa apa itu rumah? Apa arti rumah?   Begitu rupanya Kamu sekarang pandai balas dendam. (Adilia Tri Hidayati)

Kamu Adalah Fragmen Itu

Kamu lihat sekeliling Ditelisik, disentuh, dan dicermati Didengar, diraba, dan diteliti   Kamu lihat rakyat sering dizalimi Dijauhkan dari keadilan, entah duniawi, entah hakiki Kamu rasakan sesuatu dalam dirimu hancur Jadi fragmen Berkeping-keping   Kamu lihat kebenaran terbelenggu Diselimuti muslihat biadab, menempel bak parasit, susah dilepas Kamu rasakan sesuatu dalam dirimu hancur Jadi fragmen Berkeping-keping   Kamu...

Dari Kilas Pagi

Oleh: Adilia Tri Hidayati   Seusai malam panjang gemerlap Bias fajar tercermin embun Rintik tampias mengetuk atap Sinar surya menyemburat marun   Kanopi dialiri sejuk banyu, perlahan jatuh dalam rombongan Temani kusen samping, terbentang lebar tunggu sesiangan Retas rindu terbang tinggi, tinggi, tinggi, sebelum melambung jadi angan   Jauh, Lalu jatuh, menembus...

Kala

oleh : Adilia Tri Hidayati Kala sang waktu bersuara, akankah ia menggurat luka atau timbul kejelasan fasa pengukir paham nyata? Kala sang waktu berkata, akankah datang sesal murka atau menjelmalah lega pemuas rasa dahaga? Entah, siapa yang mampu untuk tahu Untuk latah bilang sok tahu Entah, biar waktu jawab semua Biarlah Biar ia lepas bungkamnya Biar kita...
Skip to content