Ruang

Kamu Adalah Fragmen Itu

Kamu lihat sekeliling Ditelisik, disentuh, dan dicermati Didengar, diraba, dan diteliti   Kamu lihat rakyat sering dizalimi Dijauhkan dari keadilan, entah duniawi, entah hakiki Kamu rasakan sesuatu dalam dirimu hancur Jadi fragmen Berkeping-keping   Kamu lihat kebenaran terbelenggu Diselimuti muslihat biadab, menempel bak parasit, susah dilepas Kamu rasakan sesuatu dalam dirimu hancur Jadi fragmen Berkeping-keping   Kamu...

Dari Kilas Pagi

Oleh: Adilia Tri Hidayati   Seusai malam panjang gemerlap Bias fajar tercermin embun Rintik tampias mengetuk atap Sinar surya menyemburat marun   Kanopi dialiri sejuk banyu, perlahan jatuh dalam rombongan Temani kusen samping, terbentang lebar tunggu sesiangan Retas rindu terbang tinggi, tinggi, tinggi, sebelum melambung jadi angan   Jauh, Lalu jatuh, menembus...

Kala

oleh : Adilia Tri Hidayati Kala sang waktu bersuara, akankah ia menggurat luka atau timbul kejelasan fasa pengukir paham nyata? Kala sang waktu berkata, akankah datang sesal murka atau menjelmalah lega pemuas rasa dahaga? Entah, siapa yang mampu untuk tahu Untuk latah bilang sok tahu Entah, biar waktu jawab semua Biarlah Biar ia lepas bungkamnya Biar kita...

Iri

Oleh: Oleh: Adilia Tri Hidayati  Iri, Menguasai serta membelot hati Memaksa kontroversi ingkar pada nurani, ketika hujan membasuh kasar jemari… Iri kembali pada surgawi   Jangan bicara tentang tak mengakui Padahal bisik kebenaran hadir di keping memori Mozaik yang bicara penguasaan diri Berhenti pada garis pernyataan sunyi   Kembalilah wujud dengki Tanpa...

Goyah

Oleh: Adilia Tri Hidayati Aku berdiam kelu, di ujung kerisauan Kaki terpancang, tak sanggup beranjak Sekilas pilu merajang kalbu Menyusup khianati janji, menjelma tanpa ingin Muncul tiada salam, pun secuil permisi Rasa itu nyata Laksana delusi akut, tapi tidak. Dia ada. Bak putaran realitas Aku tersudut manut. Takut Daya...

Kau Tetap Ibuku

Oleh: Ruhul Auliya Jam dinding di ruang tamu sudah berdenting, tanda jam sudah menunjukkan pukul 12.00 malam. Aku masih duduk santai di ruang tamu sambil meminum coklat panas dan menonton TV, menunggu suamiku yang belum juga pulang kantor. Aku tak...

Hutang Ibu kepada Anak

Oleh: Fajar Noverdian “Aku pulang” saut Reina ketika pulang sekolah. Reina langsung duduk terkapar lelah. Ibu yang membereskan tas dan sepatunya lalu meletakkan ke sebuah rak khusus. “Makan dulu nak!” pinta ibu. Akhirnya reina makan dengan lahap hingga bersedawa keras...

Cincin Janji

Oleh: Ruhul Auliya “Kau akan ke Amerika?” Tanyaku menunduk. “Ya. Apa kau sedih?” Tanyanya. “Hahahahaha….untuk apa aku sedih? Justru aku senang. Gak ada lagi yang bakalan ngusilin aku.” Ujarku sambil tertawa. “ Benarkah?” Tanyanya menyelidik. “ Ya tentu.” Jawabku semantap yang aku bisa. Dia...

Jangan Pernah Remehkan yang Kecil

Oleh: Fajar Noverdian Ketika disebuah rumput taman kota, lewatlah sebuah kumbang membawa permen lollipop untuk dibawa ke markasnya. Sebuah semut memandang,”sepertinya kumbang itu butuh bantuan”pikirnya ingin menanyakan. Tepat di depan sang semut kumbang itu menggeret sebuah permen yang besarnya 100x...

Kado Coklat Dari Kakek

Oleh: Ruhul Auliya                 Terik matahari menyinari kota jogja siang itu. Sangat panas terasa membakar kulit. Peluh bercucuran di pelipis. Ku usap perlahan. Perutku terasa lapar siang itu setelah pulang dari kantor. Sejak pagi aku memang belum makan apapun. Saat...
Skip to content