Beranda blog Halaman 99

Peralatan dan Atribut PESTA Hari Kedua

0

Oleh : Adilia Tri Hidayati

Kampus Terpadu, HIMMAH ONLINE

Pesona Ta’aruf (PESTA) 2014 tanggal 3 September ditutup dengan pengumuman perlengkapan dan atribut bagi mahasiswa/i baru (maba-miba) yang harus dibawa esok hari. Panitia PESTA mengumumkannya setelah maba-miba melaksanakan ibadah shalat Maghrib. Untuk hari kedua PESTA, maba-miba diwajibkan membawa beras ½ liter untuk keperluan bakti sosial, lilin 1 batang, karton A2 sebanyak 1 lembar, karung 1 buah, koran, dan spidol. Disamping itu atribut seperti co-card, alat shalat, obat pribadi, dan sandal jepit juga tetap dibawa. Soal ketentuan pakaian tidak ada perubahan dari kuliah perdana yang lalu. Maba masih mengenakan setelan kemeja putih panjang dan bawahan hitam yang menutup aurat. Miba menggunakan jilbab putih tanpa bordir atau motif, sedangkan maba memakai kopiah hitam dengan sepatu hitam polos.

Pentas Kreatifitas Mahasiswa Menutup Hari Pertama PESTA

0
balok

UKM Merpati Puitih menunjukkan aksi mematahkan balok beton pada Pentas Kreatifitas, Rabu (03/09). (Foto oleh: Fauzi Farid M.)

Oleh : Siti N. Qoyimah

Kampus Terpadu, HIMMAH ONLINE

Hari pertama Pesona Ta’aruf Universitas Islam Indonesia (PESTA UII) 2014 ditutup dengan Pentas Kreatifitas Mahasiswa Sesi 1. Pentas ini diawali dengan penampilan Marching Band UII yang merupakan salah satu Lembaga Khusus (LK) UII. Berikutnya disusul dengan penampilan Paduan Suara Mahasiswa UII (PSM UII). Dalam kesempatan ini PSM UII memberikan sejumlah bunga mawar pink untuk penonton dan menyanyikan tiga lagu. Mendapat urutan ketiga, Merpati Putih tampil dengan rangkaian gerakan silat serta gerakan mematahkan balok beton dan ganggang pompa air. Dilanjutkan dengan penampilan Taekwondo dan ditutup dengan UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa) Pramuka yang merupakan UKM yang dibentuk dua bulan lalu. Untuk UKM Musik Unisi yang seharusnya tampil hari ini, diundur menjadi esok hari. Hal ini dikarenakan sampai pada pementasan UKM pramuka, adzan sudah berkumandang. Sehingga, pihak panitia memutuskan untuk mengundur penampilan dari UKM Musik Unisi. Sedangkan Pentas Kreatifitas mahasiswa sesi 2 akan dilaksanakan pada PESTA hari selanjutnya yaitu pada Kamis 4 September 2014.

Balon Gas Ikut Ramaikan PESTA

0

Seorang penjual balon memberikan balon secara cuma-cuma kepada miba yang terlambat datang, Rabu (03/09). (Foto oleh: Siti N. Qoyimah)

Oleh : Novita Dwi K.

Kampus Terpadu, HIMMAH ONLINE

Hari Pertama Pesona Ta’aruf (PESTA), Selasa 03 September 2014, mewajibkan bagi mahasiswa/i (maba/miba)untuk membawa balon gas. Warna kuning bagi miba, dan warna biru bagi maba. Pemberitahuan terkait atribut ini sudah disampaikan saat pra PESTA, yaitu pada tanggal 02 September lalu. 

Namun, hingga menjelang dimulainya acara, masih banyak maba-miba yang terlihat tidak membawa balon. Hal ini sangat menguntungkan penjual balon yang ada di sekitar boulevard. Belum lagi banyak balon gas maba-miba yang tiba-tiba terbang atau bahkan meletus. Padahal kelengkapan peralatan mereka belum diperiksa oleh pemandu barisan, sehingga membuat mereka keluar barisan demi membeli balon gas. Meski panitia telah mencegahnya, maba-miba tetap memaksa keluar. 

Kejadian ini membuat beberapa penjual balon semakin giat untuk menarik pembeli. Penjual balon tidak hanya dari masyarakat sekitar, ada pula beberapa mahasiswa yang terlibat. Terlihat ada stand jurusan Teknik Informatika, ada pula mahasiswa jurusan Farmasi yang menjualnya dengan cara mengejar pembeli. 

Zilfa Shofi Ibran, mahasiswa jurusan Farmasi angkatan 2012 mengatakan bahwa mulai pukul 03.00 WIB dia dan teman-temannya sudah membuka stand di depan rumah makan Cowek Ireng. Ketika boulevard mulai ramai mereka mulai berjualan balon di depan boulevard. Zilfa menambahkan bahwa mereka kesulitan mencari tukang balon dikarenakan tidak hanya UII saja yang mewajibkan maba-mibanya untuk membawa balon gas pada saat OSPEK, tetapi ada juga dari universitas lain. “Dari semalam kita mencari tukang balon di Jalan Kaliurang tidak mau terima pesanan. Jadi kita sampai mencari ke 3 tempat tukang balon yang berbeda, tadi kita membawa sekitar 200 balon gas lalu kita jual Rp 10.000,00 per balon,” ujar Zilfa. 

Tidak hanya menjual balon gas, ada sebagian yang menjual atribut PESTA lainnya, seperti koran. Yulianto, menuturkan bahwa dia menjual balon gas seharga Rp 10.000,00 per balon sedangkan koran hanya dibayar sukarela. “Kalau koran tidak saya jual langsung. Kalau ada yang minta, ya, saya kasih. Tapi bayarnya sukarela saja, tidak saya patok. Rata-rata membayar Rp 1.000,00 sampai Rp 2000,00,” jelasnya.

Menanam Cinta Berorganisasi Melalui Parade

0
Keluarga Mahasiswa (KM) melakukan parade, Rabu (03/09). Mahasiswa baru sejak dini diperkenalkan berbagai organisasi di kampus agar nantinya mereka dapat memilih organisasi yang ingin diikuti. (Foto oleh: Putri Bidadari A.)

Keluarga Mahasiswa (KM) melakukan parade, Rabu (03/09). Mahasiswa baru sejak dini diperkenalkan berbagai organisasi di kampus agar nantinya mereka dapat memilih organisasi yang ingin diikuti. (Foto oleh: Putri Bidadari A.)

Oleh : Sirojul Khafid

Kampus Terpadu, HIMMAH ONLINE

Rabu, 3 September 2014 Pesona Ta’aruf (PESTA) telah memasuki hari kedua. Acara ini diawali dengan pembukaan PESTA secara resmi oleh Harsoyo selaku rektor Universitas Islam Indonesia yang dilanjutkan dengan pelepasan balon. Pesta hari kedua ini juga dimeriahkan dengan parade Lembaga Khusus (LK) dan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM), dimana organisasi yang termasuk ke dalam LK dan UKM memperkenalkan organisasi mereka kepada maba dan miba.

Parade ini diikuti oleh 10 organisasi yakni Marching Band, Mapala (Mahasiswa Pencinta Alam) UNISI, LPM (Lembaga Pers Mahasiswa) HIMMAH, PSM (Paduan Suara Mahasiswa), taekwondo, pramuka, pencak silat Merpati Putih, Al Fath, soft ball, dan futsal sebagai urutan terakhir parade. Namun, ada beberapa organisasi yang tidak ikut serta seperti KOPMA (Koperasi Mahasiswa) dan basket. Diharapkan dengan kegiatan ini maba-miba mengetahui dan tertarik dengan organisasi yang ada di UII.

Rajak Ismawanto, maba jurusan Teknik Sipil mengatakan bahwa dia tertarik dengan parade tersebut yang memberikan wawasan betapa banyak UKM di UII. Muhammad Irfan Rifadi juga mengatakan hal serupa, mahasiswa jurusan Hubungan Internasional ini merasa tertarik untuk masuk Marching Band sebagai tempat menyalurkan kreativitasnya.

Proses Stempel Co-card Menuai Problema

0
Karena kurangnya kordinasi panitia pesta mengakibatkan para maba berdesak-desakan untuk meminta stempel dari cocard yang telah dibuat kepada panitia pesta.  (Foto oleh: Arieo Prakoso)

Karena kurangnya kordinasi panitia pesta mengakibatkan para maba berdesak-desakan untuk meminta stempel dari cocard yang telah dibuat kepada panitia pesta. (Foto oleh: Arieo Prakoso)

Oleh : Adilia Tri Hidayati

Kampus Terpadu, HIMMAH ONLINE

Sesuai dengan rundown acara, rangkaian kegiatan Pesona Ta’aruf (PESTA) 2014 dimulai dengan persiapan atribut pengenal mahasiswa/i baru (maba-miba), yaitu co-card. Mengambil tempat di sekitar Auditorium Kahar Mudzakir dan Fakultas Psikologi Sosial Budaya (FPSB), pembuatan co-card dimaksudkan agar maba-miba dapat belajar memanajemen waktu. Selain itu juga bertujuan untuk melatih kemandirian, dan menghilangkan budaya konsumtif serta kebiasaan hidup praktis maba-miba. Namun, terjadi masalah dalam pelaksanaannya.

Pembuatan co-card diagendakan sampai pukul 15.00. Maba-miba yang sudah selesai membuat co-card diminta menyerahkan co-card pada panitia yang berjaga di Kantor Lembaga Eksekutif Mahasiswa Universitas Islam Indonesia (LEM UII) dan Auditorium Kahar Muzakir untuk distempel. Stempel ini nantinya berfungsi sebagai bukti bahwa maba-miba memang membuat co-card mereka sendiri, bukan hasil membeli jadi. Namun, mereka tidak boleh melampaui batas waktu yang diberikan. Jika melebihi pukul 15.00, maba-miba tidak akan mendapat stempel sehingga mereka dikenakan sanksi pelanggaran ringan di keesokan hari.

Awalnya, proses menstempel co-card berlangsung teratur. Ketika menjelang siang baru lah tampak kesemrawutan dalam antrean. Maba-miba saling berebutan untuk mendapat stempel, mengakibatkan jalan depan Kantor LEM UII menjadi penuh dan sesak.

Zulfikar La Novas selaku Koordinator Komisi B Steering Committee (SC), mengatakan bahwa Komisi B sudah mentransformasikan ke wali jamaah (waljam) dengan baik. “Kami sudah bilang ke waljam agar memberitahukan maba-miba yang sudah selesai membuat co-card supaya langsung meminta stempel, tidak harus menunggu semua co-card jamaahnya selesai. Namun, mungkin jamaah mereka terlalu solid, sehingga mereka mengumpulkan seluruh co-card terlebih dahulu dalam satu waktu,” jelasnya.

Miss koordinasi yang sempat terjadi ini membuat co-card beberapa jamaah masih belum distempel. Hari yang beranjak semakin sore menjadi alasan bagi panitia PESTA untuk memberhentikan proses menstempel. “Kami berpikir lebih baik maba-miba kembali ke jamaah masing-masing untuk mendapatkan pengarahan tentang atribut saja, daripada harus mengantre distempel. Jadi mereka bisa cepat pulang,” ucap Zulfikar. Dia juga menambahkan maba-miba yang belum mendapat stempel kemungkinan tidak diberi sanksi sesuai dengan ketentuan awal. “Karena ada keadaan seperti ini, maka mungkin ditoleransi. Tetapi akan kami bicarakan dulu dalam rapat evaluasi, ini jadi pelajaran bagi kami untuk ke depannya,” lanjut Zulfikar.

Konsep Baru Pesta, Maba Membuat Co-card Bersama

0
Mahasiswa baru mengantri untuk meminta stempel kepada panitia PESTA 2014, Selasa (02/09). (Foto oleh: Arieo Prakoso)

Mahasiswa baru mengantri untuk meminta stempel kepada panitia PESTA 2014, Selasa (02/09). (Foto oleh: Arieo Prakoso)

Oleh : Nurcholis Ainul Rafiq Tri

Kampus Terpadu, HIMMAH ONLINE

Selasa, 2 September 2014, Lembaga Eksekutif Mahasiswa Universitas (LEM U) Universitas Islam Indonesia (UII) tengah melaksanakan orientasi mahasiswa dan mahasiwi baru atau yang lebih dikenal dengan nama Pesona Ta’aruf (PESTA). Agenda dari rangkaian acara PESTA pada hari ini adalah pembuatan co-card yang akan digunakan oleh para mahasiswa/i baru pada hari kedua dan ketiga PESTA yang akan dilaksanakan pada tanggal 3-4 September 2014.

Pukul 07.00 WIB kegiatan PESTA dimulai, peserta PESTA berkumpul dengan jama’ahnya masing-masing. Para wali jama’ah (waljam) melakukan pengecekan atribut-atribut yang wajib dibawa oleh peserta PESTA seperti bahan-bahan pembuatan co-card dan perlengkapan shalat. Banyak mahasiswa yang tidak melengkapi atribut yang telah ditentukan sehingga mereka mendapatkan hukuman, yakni menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Garuda Pancasila. Kegiatan kemudian dilanjutkan dengan perkenalan sesame jama’ah dan pembuatan co-card

PESTA kali ini mencapai 80 jama’ah, yang terdiri dari 83-84 orang di setiap jama’ahnya. Berbeda dengan PESTA tahun lalu, nama-nama jama’ah PESTA tahun ini diambil dari nama pendiri UII serta nama pahlawan-pahlawan Indonesia, sedangkan pada PESTA tahun lalu nama jama’ah diambil dari nama-nama surat yang ada dalam Al-Qur’an.

Nur Siti Fatimah, selaku komisi A panitia PESTA menjelaskan bahwa mereka memang sengaja mengambil nama yang berbeda dari tahun lalu karena sesuai dengan tema yang sedang mereka usung. ”Karena tema kita ‘Intelektual Progresif’, kita berharap agar kita dapat termotivasi untuk menjadi lebih baik oleh para pahlawan tersebut,” ujar Siti.

Pra-Pesta Bantu MABA Lebih Mandiri

0

Oleh : Putri Bidadari A.

Kampus Terpadu, HIMMAH ONLINE

Pesona Ta’aruf (PESTA) merupakan agenda tahunan UII dalam rangka menyambut mahasiswa/i baru. Hal ini dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar maupun Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) untuk dapat meraup untung dengan cara menjual atribut PESTA.

panitia tidak menindak tegas bagi para penjual atribut PESTA. Hal ini dikarenakan dari panitia sendiri sebenarnya tidak ada larangan terkait hal tersebut. Panitia hanya memberi himbauan kepada para mahasiswa baru untuk dapat mandiri. Fachmi Kurniawan selaku Wali Jama’ah PESTA tahun ini menuturkan bahwa sebelum kuliah perdana panitia gencar menempelkan peringatan-peringatan agar mahasiswa baru tidak membelinya atribut ospek diluar.

Dari pihak panitia PESTA mencoba meminimalisir penjualan atribut PESTA yang dengan cara menggagendakan pembuatan co-card bersama pada saat pra PESTA yaitu pada tanggal 2 September. Fachmi mengharapkan dengan adanya pembuatan co-card di acara pra pesta, mahasiswa baru dapat mandiri karena mereka bukan anak SMA lagi. Terkait alokasi tempat dari panitia sendiri menyediakan tempat di luar lapangan utama FPSB tetapi tetap disekitar lingkungan UII.” UII itu kan luas pasti muat lah, untuk mengantisipasi bertabrakan antara satu jama’ah dengan jamaah lainnya kami dari pihak panitia telah membuat denahnya dengan perhitungan yang matang,” tutur Fachmi.

Untuk kegiatan pra PESTA sendiri pasti akan menemukan kendala-kendala dalam pembuatan co-card. Seperti dalam hal kebersihan akan menimbulkan sampah yang melimpah. Namun, pihak Komisi A kepanitiaan PESTA sudah memperhitungkannya, yaitu dengan adanya koordinasi dengan pihak wali jama’ah. Masing-masing wali jama’ah sudah membawa kantong plastik untuk menampung sampah dari sisa pembuatan co-card.

Pembuatan Co-card PESTA UII 2014

Seorang miba tengah membuat co-card di area gedung Kahar Muzakkir (02/09). Co-card tersebut akan digunakan selama PESTA 2014. (Foto Oleh: Putri Werdina C. A.)

PESTA 2014 Banyak Membuang Waktu

PESTA kali ini banyak membuang waktu karena mahasiswa menunggu terlalu lama. Untuk hal postifinya PESTA ini dapat melatih mental. Harapannya ditambah lagi tendanya sehingga tidak panas dan dipercepat waktunya sehingga tidak terlalu lama dan membuang waktu. (Roby Darmawan-Jurusan Ekonomi Islam 2014)

Kurangnya Tenaga Medis di Kuliah Perdana

0

Oleh : Arieo Prakoso

Kampus Terpadu, HIMMAH ONLINE

Senin, 1 September 2014 dilangsungkan kuliah perdana bagi mahasiswa baru. Dalam kuliah perdana ini meninggalkan beberapa permasalahan. Salah satunya adalah terbatasnya jumlah tenaga medis yang hanya berjaga didalam auditorium. Sedangkan untuk yang diluar auditorium tidak ada pengawasan. Akibatnya beberapa mahasiswa yang sakit tidak mendapatkan penanganan segera dari panitia. Mereka hanya ditangani seadanya oleh teman yang sama-sama mengikuti kuliah perdana.

Arief Rahman selaku ketua panitia kuliah perdana mengatakan bahwa di awal acara panitia memberitahukan kepada mahasiswa jika panitia telah menyediakan P3K dan juga 4 tenaga kesehatan dari JIH yang bersiaga didalam gedung untuk mengatasi permasalah darurat. Sehingga mahasiswa baru yang merasa membutuhkan perawatan dapat menghubungi tim medis yang telah bersiaga didalam gedung. Selain itu panitia juga menyediakan klinik kedokteran yang dipergunakan untuk menangani mahasiswa yang membutuhkan perawatan lebih tanpa harus dibawa ke rumah sakit. Arif menambahkan jika diperlukan untuk kuliah perdana tahun depan pihak panitia akan bekerja-sama dengan mahasiswa kedokteran dalam penanganan masalah medis.