Beranda blog Halaman 98

Malam puncak Pesta 2014

0
Pelepasan lampion menjadi tanda penutupan PESTA 2014, (04/09). Setelah PESTA mahasiswa baru akan mengikuti PEKTA dimasing-masing fakultas. (foto: Fitri Sarita)

Pelepasan lampion menjadi tanda penutupan PESTA 2014, (04/09). Setelah PESTA mahasiswa baru akan mengikuti PEKTA dimasing-masing fakultas. (foto: Fitri Sarita)

Oleh: Nurcholis Ainul R.T

Kampus Terpadu, HIMMAH ONLINE

Kamis, 4 September 2014 merupakan hari terkahir pelaksanaan Pesona Ta’aruf (Pesta) 2014. Pesta kali ini ditutup dengan acara malam inagurasi. Dian Syadadi, salah satu staf komisi A pesta mengatakan bahwa acara tersebut merupakan malam puncak hiburan yang dibalut dalam tajuk malam inagurasi.

Acara tersebut dibuka dengan penampilan-penampilan dari mahasiswa UII, salah satunya adalah penampilan band dari mahasiswa diploma UII, yang kemudian dilanjutkan dengan parade bendera dari beberapa fakultas yang ada di UII. Kemudian acara dilanjutkan dengan pembacaan sumpah mahasiswa oleh mahasiswa/i baru. Para maba dan miba menggunakan lilin sebagai perantara agar lebih khitmat saat mengucapkan sumpah mahasiswa. Setelah pembacaan sumpah pemuda, panitia meluncurkan kembang api sebanyak 21 letusan yang kemudian disusul lampion yang berjumlah 35 buah. Daeng Ganda selaku koordinator divisi acara Pesta 2014 menjelaskan bahwa acara tahun ini berbeda dengan tahun lalu, karena tahun ini peserta diwajibkan membawa lilin sebagai perantara mahasisawa/i agar lebih khitmat . “Penerbangan ke 35 lampion tersebut maksudnya adalah sebagai gambaran serta representasi masa depan peserta pesta,” ujar Daeng.

Simulasi Aksi Latih Mahasiswa Bersikap Kritis

0
fauzi

Ahmad Jabbar tengah menyampaikan materi untuk simulasi aksi dalam PESTA, Kamis (04/09). (Foto oleh: Fauzi Farid M.)

Oleh: Siti N. Qoyimah

Kampus Terpadu, HIMMAH ONLINE

Hari kedua Pesona Ta’aruf Universitas Islam Indonesia (PESTA UII) pada Kamis, 4 September 2014 diisi dengan serangkaian agenda. Dimulai dengan Materi Manajemen Aksi hingga Simulasi Aksi. Menurut Hanif Rabani selaku wali jamaah, aksi ini bertujuan agar mahasiswa memiliki sikap kritis. Apabila nantinya ada sesuatu hal yang harus dikritisi mereka bisa melakukan aksi.

Dalam penyampaian materi, Ahmad Jabbar yang merupakan demisioner Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) Fakultas Teknologi Industri menerangkan tentang planning aksi yang terdiri dari menentukan tema aksi, target aksi, skenario aksi, penyamaan frame masa aksi, pemberitahuan kepada pihak keamanan maupun media , dan terakhir koordinator lapangan tentang apa yang akan dilakukan dalam aksi seperti aksi mogok makan, blockade dan sebagainya. Selain itu juga menyampaikan perangkat aksi yeng terdiri dari koordinator, orator, agitator, negosiator, humas, logistik, tim kreatif, medis, security dan dokumenter.

Serangkaian agenda aksi tersebut dibagi menjadi 8 titik di seluruh area kampus terpadu UII yaitu di selatan perpustakaan pusat, timur, utara, dan selatan Kahar Muzakkir, depan kantor Lembaga Eksekutif Mahasiswa (LEM), depan panggung PESTA, lapangan Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya (FPSB), dan depan Rusunawa Putri. Mahasiswa membawa sendiri kertas karton yang ditulisi dengan tuntutan aksi. Kemudian dipilih dari maba-miba sebagai koordinator, orator, dan agitator. Dalam simulasi aksi ini, terbagi menjadi beberapa tema, salah satunya yaitu terkait kekurangan PESTA dan pengecaman terhadap Israel. Bertempat di selatan Auditorium Kahar Muzakkir yang merupakan jamaah 58 sampai 70 menyuarakan aksi mengecam Israel dan menuntut membebaskan Palestina karena dinilai penyerangan Israel ke Palestina merupakan pelanggaran HAM. Sedangkan jamaah 27 sampai 36 berada di depan kantor Lembaga Eksekutif Mahasiswa (LEM). Mereka menuntut keadilan panitia PESTA lantaran terdapat beberapa , yakni ada sebagian mahasiswa yang mendapat tempat yang panas, ada yang tidak dapat makanan, ada sebagian makanan yang busuk. Selain itu mereka juga menulis surat kepada panitia yang kemudian beberapa panitia mengenai tuntutan-tuntutan tersebut.

Hindari Hukuman Fisik, Maba Tak Lagi Dorong Motor

0

Oleh: Novita Dwi K.

Kampus Terpadu, HIMMAH ONLINE

Nampak berbeda bagi para pengguna sepeda motor di hari kedua PESTA, pada Kamis 4 September. Mereka tidak lagi mendorong motor, melainkan langsung mengendarainya hingga lapangan sepak bola yang dijadikan sebagai tempat parkir. Padahal dihari sebelumnya mereka masih mendorong motor dari depan FTSP hingga lapangan sepak bola. Tidak seperti PESTA tahun lalu dimana 2 hari berturut-turut maba-miba mendorong motornya.

Awalnya panitia menginginkan dalam 2 hari maba-miba untuk mendorong motornya. Namun, setelah PESTA hari pertama usai, Abdul Jamil selaku Wakil Rektor (WR) III memberikan himbauan kepada panitia supaya maba-miba tidak mendorong motor lagi. Abdul Jamil menilai mendorong motor termasuk dalam hukuman fisik, sedangkan ia tidak ingin ospek di UII ini ada hukuman fisik.

Menurut Zulfikar La Novas selaku Koordinator Komisi B, WR III seperti terlalu menginterfensi panitia, tetapi setelah dipertimbangkan panitia menyetujui himbauan WR III ini. Panitia menilai himbauan Abdul Jamil juga ada baiknya, tanpa ada mendorong motor maka bisa menghemat waktu rangkaian acara PESTA.

Zulfikar juga mengatakan bahwa himbauan WR III ini mempunyai tujuan yang baik dan tidak menimbulkan kecemburuan bagi mereka yang berjalan kaki. Zulfikar menuturkan mereka yang berjalan kaki dan naik motor sama-sama mengunjungi 3 pos sampai depan gedung Kahar Muzakir. Mendengar himbauan ini, Komisi B langsung berkoordinasi dengan panitia keamanan dan pemandu barisan agar tidak terjadi miss koordinasi.

Alokasi Baksos PESTA

0

Oleh: Arieo Prakoso

Kampus Terpadu, HIMMAH ONLINE

Untuk menanamkan kepedulian kepada mahasiswa baru, panitia memasukan agenda bakti sosial dalam rangkaian acara Pesona Taaruf (PESTA) 2014. Oleh karena itu panitia mewajibkan mahasiswa/i baru (maba-miba) untuk membawa atribut yang akan digunakan untuk bakti sosial (baksos) seperti gula, beras, dan buku bekas.

Terkait pendistribusian baksos, Hafiedz selaku ketua Steering Committee (SC) PESTA mengaku pendistribusian baksos menggunakan perencanaan sesuai dengan data penerima baksos yang telah dihimpun oleh panitia. Berdasarkan data tersebut panitia akan mendistribusikan kepada pegawai UII, diantaranya adalah petugas kebersihan, pegawai satpam, dan tukang parkir, serta akan didistribusikan ke 3 dusun degolan dan beberapa RT yang terletak di sekitar kampus UII. Jika nantinya masih terdapat sisa baksos, panitia akan melakukan kordinasi dengan pihak PM (Pemberdayaan Manusia) Lembaga Eksekutif Mahasiswa (LEM) UII. Dari koordinasi tersebut rencanya akan di alokasikan ke desa-desa binaan. Panitia menargetkan akan menyelesaikan pendistribusian baksos dalam jangka waktu satu minggu. Sedangkan untuk buku bekas akan dialokasikan ke Sekretaris Umum LEM sebagai aset lembaga dan digunakan untuk mengembangkan perpustakaan LEM.

Abdul Jamil: Mahasiswa adalah Agent of Change

0
Maba-miba mengikuti talkshow dengan tema kemahasiswaan di auditorium Kahar Muzakkir, Kamis (04/09). (Foto oleh: Putri Bidadari A.)

Maba-miba mengikuti talkshow dengan tema kemahasiswaan di auditorium Kahar Muzakkir, Kamis (04/09). (Foto oleh: Putri Bidadari A.)

Oleh: Sirojul Khafid 

Kampus Terpadu, Himmah Online

Abdul Jamil, Wakil Rektor (WR) III Universitas Islam Indonesia (UII) menjadi pembicara talkshow pada hari kedua Pesona Taaruf (PESTA), Kamis (04/09). Talkshow yang bertema kemahasiswaan ini memaparkan terkait peran lembaga mahasiswa untuk menjadikan para pemimpin bangsa dan mahasiswa sebagai agent of change serta sebagai pembaharu. 

Pria yang lahir di Gresik 51 tahun yang lalu ini menjelaskan bahwa perguruan tinggi bisa memberikan masa depan cerah. Disamping itu, ia menganjurkan untuk menjadikan lembaga mahasiswa sebagai tempat untuk berlatih berorganisasi.” Mahasiswa yang ideal bukanlah mahasiswa kutu buku yang kegiatannya kuliah pulang membaca buku dan begitu setiap harinya, tapi mahasiswa yang ideal adalah yang menggembleng diri untuk masa depan,” ujar Jamil. 

Jamil juga menambahkan walaupun aktif diorganisasi, mahasiswa juga harus lulus dari kuliahnya dalam kurun waktu 5 tahun. Mahasiswa memiliki peran penting dalam kemerdekaan, tetapi tetap tidak mengabaikan pendidikannya. Bercerita terkait masa kuliahnya, Jamil yang saat itu menjadi mahasiswa Fakultas Hukum UII, juga aktif berorganisasi di lembaga mahasiswa, baik di tingkat fakultas maupun universitas. Selain itu, ia juga pernah menjadi anggota LKBH (lembaga konsultasi dan bantuan hukum). 

Saufa Ata Taqiyya, mahasiswa baru dari Fakultas Hukum, mengaku bahwa talkshow dari Abdul Jamil tersebut merupakan talkshow yang menggugah, menyampaikan pesan yang tegas bahwa mahasiswa UII bukan saja tentang keilmuan, namun juga organisasi dan yang paling penting adalah keislaman.

Data Belum Fix Sebabkan Konsumsi Pra-PESTA Kurang

0

Oleh : Adilia Tri Hidayati

Kampus Terpadu, HIMMAH ONLINE

Pendistribusian konsumsi pada saat Pra Pesona Taaruf (Pra-PESTA) Universitas Islam Indonesia (UII) menuai sedikit kendala. Kendala tersebut disebabkan data jumlah mahasiswa belum fix. Akibatnya, enam dari total 80 jamaah tidak mendapat jatah konsumsi. Ditemukan juga jamaah yang mendapat konsumsi berlebih.

Safar Muhammad Safarullah, selaku Koordinator Komisi C Steering Committee (SC) PESTA mengaku pendistribusian konsumsi dari pra-PESTA hingga PESTA dilakukan melalui wali jamaah (waljam). Setiap waktu makan sudah dekat, waljam akan mengambil konsumsi sesuai dengan jumlah pesanan maba-miba yang telah didata sebelumnya. Maba-miba bisa memilih untuk membeli konsumsi atau membawa bekal sendiri dari rumah. Mereka juga dapat menentukan paket menu makanan mereka (paket telur, lele atau ayam). Pendataan menu dan pembayaran hanya dilakukan ketika pra-PESTA, tidak seperti PESTA tahun lalu dimana maba-miba membayar konsumsi setiap harinya.

Dina Khairunisyah, salah satu anggota Komisi C menuturkan PESTA sekarang memang berbeda konsep dengan sebelumnya. “Kalau dulu maba-miba diminta membayar hari ini, lalu besok diminta lagi. Nah, itu kan, tidak tertib dan membuat banyak kendala seperti kurangnya jumlah konsumsi atau sampai keuangan minus. Belajar dari tahun kemarin, kami agendakan pembayaran di hari pertama untuk keseluruhan rangkaian PESTA,” kata Dina. Dina menambahkan bahwa ternyata cara seperti itu masih menimbulkan kendala yang disebabkan data belum fix.

Dina mengungkapkan Komisi C sebenarnya sudah menyiapkan solusi untuk mengantisipasi. “Kami menghubungi kantin agar menyiapkan beberapa kotak nasi lagi ketika kami tahu bahwa jumlah maba-miba yang didata lebih dari perkiraan kami,” ujarnya. Namun, karena waktu yang dibutuhkan untuk menyuplai konsumsi mendekati waktu pulang acara pra-PESTA, maka panitia menyerahkan keputusan kepada maba-miba. Apakah mereka tetap ingin dipesankan makanan atau menerima kembali uang yang telah mereka bayarkan untuk makan hari itu. “Kami memberitahu kondisi tersebut pada maba-miba dan mereka setuju untuk tidak pesan sebab sudah hampir waktu pulang. Kami kembalikan lah Rp 8.500,00 bagi maba-miba yang tidak meminta air mineral, sementara yang memesan air kami kembalikan Rp 8.000,00,” jelas Dina.

Haninda Lutfi Utami, miba jurusan Teknik Lingkungan membenarkan persoalan tidak kebagian konsumsi ini. “Iya, jamaahku tidak mendapat makanan. Tapi sampai sekarang uangnya belum dikembalikan. Waktu saya tanya ke waljam, saya ditanya mau dikembalikan uangnya atau dibuat makan-makan bareng saja,” tutur Haninda.

Ketika ditanya terkait bagaimana bentuk tender konsumsi, Nurul Wulandari Putri selaku anggota Komisi C mengatakan bahwa PESTA 2014 menggunakan tender terbuka. Panitia membuka pendaftaran, kemudian menyeleksi peserta tender dengan mencoba tester makanan. Kendala saat pra-PESTA terjadi karena panitia tidak dapat memprediksi berapa total pasti maba-miba yang hadir. “Walaupun jumlah mahasiswa lebih dari 6.000, kami tidak mungkin pesan konsumsi berjumlah sama persis. Jadi, kami memesan pada angka aman yaitu sekitar 5.000 kotak,” jelas Nurul. Setelah berjalannya PESTA, konsumsi justru bersisa sebab ada mahasiswa yang tidak mengikuti keseluruhan acara PESTA hingga akhir.

SUARA PEMBACA: PESTA Seru, Memotivasi, Hukuman Tidak Merata dan Sampah yang Dibiarkan

PESTA Seru, Memotivasi, dan Hukuman Tidak Merata

PESTA menarik dan seru walaupun panas-panasan selain itu tidak terlalu memberatkan. Konsepnya bagus dan cukup menarik. Tapi hukuman untuk maba-miba yang melanggar atribut tidak merata karena ada yang dihukum ada yang tidak. Kebersihan sebaiknya disediakan tong sampah di beberapa sudut dan disuruh bawa trashbag sendiri-sendiri.

(Noviqa Wardani – Jurusan Akuntansi 2014)

Saya merasa banyak mengetahui tentang UII. Lebih kenal organisasinya. Selain itu dikenalkan dengan alumni yang sudah sukses, menjadi motivasi untuk mengikuti jejak mereka. Untuk acara pesta seru. Apalagi kemaren dihibur dengan adanya Pentas Kreatifitas.

(Mulyani Z. Paramata – Jurusan Teknik Lingkungan 2014)

Sampah yang Dibiarkan

Seharusnya tendanya ditambah agar tidak kepanasan jadi bisa asyik nonton acaranya. Walaupun disuruh memungut sampah masing –masing, tetapi masih banyak yang membuang sampah sembarangan karena kesadarannya kurang. Apalagi dengan sampah kecil-kecilan harus disapu untuk membersihkannya.

(Dita septyanti – Jurusan Teknik kimia 2014)

PESTA tidak mencerminkan tema lingkungan. Sebelum pulang disuruh bersih-bersih. Namum, karena banyak yang lelah jadi membiarkan saja. Disamping maba-mibanya, panitianya juga lelah.

(Lalu Bagus A. – Jurusan Teknik Kimia 2014)

Prodi Baru UII

0

Oleh : Norma Indah P.

Kampus Terpadu, HIMMAH ONLINE

Tahun ajaran ini, Universitas Islam Indonesia (UII) resmi membuka dua prodi baru yakni Ilmu Hubungan Internasional (HI) dan Pendidikan Kimia. Hangga Fathana selaku Direktur Humas UII mengatakan bahwa respon terhadap HI cukup baik. Tercatat sebanyak 124 pendaftar yang memilih HI sebagai pilihan pertamanya setelah 2 bulan diresmikan. Sedangkan untuk pendidikan kimia, pendaftaran masih dibuka sampai tanggal 20 September 2014 melalui jalur Penerimaan Siswa Berprestasi (PSB)., mengingat Surat Keputusan dari dikti baru turun tanggal 1 Juli 2014 lalu. Tercatat mahasiswa HI sekarang ini berjumlah 113 sedangkan untuk Pendidikan Kimia hingga tanggal 1 September tercatat 15 mahasiswa yang sudah dinyatakan diterima dan masih akan terus bertambah.

Pendaftaran prodi pendidikan Kimia yang masih berlangsung hingga saat ini, mengakibatkan mahasiswa baru tidak dapat mengikuti kuliah perdana, Pesona Ta’aruf (PESTA), Pekan Ta’aruf (PEKTA) dan Orientasi Nilai Dasar Islam (ONDI). Menanggapi hal tersebut, Abdul Jamil selaku Wakil Rektor III mengungkapkan bahwa hal tersebut bukanlah suatu masalah, sedangkan untuk ONDI, mahasiswa baru pendidikan Kimia dapat menyusul tahun depan.

Terkait ketidakikutsertaan mahasiswa baru pada PESTA 2014, Edi Subagio selaku ketua Lembaga Eksekutif Mahasiswa (LEM) UII menyatakan tidak memiliki kewenangan mewajibkan atau memberi sanksi. Solusi yang ditawarkan Edi ialah nantinya akan diadakan gathering untuk mahasiswa baru pendidikan Kimia.

Wakil Rektor III Asik Pidato, Maba Tidur

0
Beberapa peserta talkshow kelembagaan PESTA 2014 tertidur di masjid Ulil Albab, Rabu (04/09).Hari ini MABA-MIBA dijadwalkan mengikuti rangkaian Pesta hinga pukul 21.00 WIB. (Foto oleh: Nurcholis Ainul R. T.)

Beberapa peserta talkshow kelembagaan PESTA 2014 tertidur di masjid Ulil Albab, Rabu (04/09).Hari ini MABA-MIBA dijadwalkan mengikuti rangkaian Pesta hinga pukul 21.00 WIB. (Foto oleh: Nurcholis Ainul R. T.)

Oleh : Nurcholis Ainul R. T.

Kampus Terpadu, HIMMAH ONLINE

PESTA sudah memasuki hari ketiga, Acara pada hari ini (04/09) dimulai dengan talkshow kemahasiswaan pukul 07.00 WIB yang bertempat di dalam serta pelataran Auditorium Kahar Muzakir. pada acara tersebut wakil rektor (WR) III, Abdul Jamil memberikan pidato kepada maba/miba tentang pentingnya kelembagaan mahasiswa. Seperti hari-hari sebelumnya, maba/miba duduk berdesakan saat mendengarkan pidato yang diberikan.

Saat Abdul Jamil berpidato, banyak maba yang tidur di dalam Masjid Ulil Albab. Ada lebih dari 10 mahasiswa yang tidur disana. Salah satunya adalah Muhammad Rifqi Alghani mahasiswa baru jurusan manajemen. Algha beralasan bahwa ia kurang tidur dan juga kepanasan. Kebetulan jama’ahnya memang mendapat tempat di luar gedung Auditorium Kahar Muzakir. Selain itu ia juga mengatakan bahwa pidato WR III tidak terlalu jelas terdengar dari jama’ahnya karena tidak disediakan monitor dan speaker seperti jama’ah lainnya. “Saya kurang tidur jadi ngantuk banget, jama’ah saya juga adanya di depan panggung jadi panas”, ujar Algha. Ketika ditanya apakah ia meminta izin untuk pergi ke Masjid Ulil Albab, Algha mengatakan bahwa ia tidak meminta izin ke wali jama’ahnya. Selain Algha, banyak juga mahasiswa yang duduk-duduk di dalam Masjid Ulil Albab sambil memainkan gadget-nya.

Maba Ketahuan Merokok Saat PESTA

0
Maba dihukum lari mengelilingi boulevard  karena ketahuan merokok, Kamis (03/09). (Foto oleh: Al-Aina Radiyah)

Maba dihukum lari mengelilingi boulevard karena ketahuan merokok, Kamis (03/09). (Foto oleh: Al-Aina Radiyah)

Oleh : Al-Aina Radiyah

Kampus Terpadu, HIMMAH ONLINE

Tiga mahasiswa baru kedapatan menghisap rokok pada hari pertama Pesona Ta’aruf (PESTA) 2014 (03/09) berlangsung. Havizal Syahrizen Gean angkatan 2012 Fakultas Teknologi Industri selaku Pemandu Barisan mengatakan, ia mengetahui kejadian ini dari ko’or pemandu bairsan yang saat itu tengah berjalan melewati minimarket syar’i yang berada di samping rektorat pada waktu dzuhur tiba.

Tidak semua pemandu barisan mengetahuinya sebab kejadian maba merokok baru Pesta 2014 hari pertama terjadi. “Jika ada salah satu pemandu barisan yang melihat kejadian ini, maka mereka diberi kewenangan untuk mengambil tindakan untuk memberi hukuman kepada maba yang melanggar aturan,” ungkap Havizal. Anggota pemandu barisan memberikan hukuman sedang kepada tiga maba yang melakukan pelanggaran tersebut dengan menyuruh mereka berlari keliling bulevar sebanyak tiga kali putaran.

Tiga maba tersebut adalah mahasiswa Fakultas Teknologi Industri, Fakultas Ilmu Agama Islam, dan Fakultas Hukum. Kasus sama di hari yang sama juga terjadi pada salah seorang maba Fakultas Hukum. Ia diketahui tengah merokok di depan ATM area FPSB sekitar pukul 13.20 WIB. Pemandu barisan yang melihat kejadian itu lantas menghukumnya dengan membawanya ke depan panggung Pesta. Tak ayal, ia pun dilihat oleh banyak maba dan miba 2014. Di depan panggung, ia disuruh menghafalkan Pancasila dengan suara lantang dan menyanyikan lagu ‘Potong Bebek Angsa’ dengan mengubah setiap suku kata liriknya dengan vokal O. Havizal mengatakan, pemandu barisan tidak memberikan sembarang hukuman, melainkan mereka telah melakukan regulasi dengan pemandu barisan lainnya, baik untuk pelanggaran sedang, ringan, maupun berat.