Beranda blog Halaman 111

KOPHI Peduli Kali Code

0
foto kalicode

Peserta KOPHI membawa samapah dari kali Code untuk dibuang ketempat sampah, Minggu (1/12). Selain untuk membersihkan kali Code, program bersih kali Code ini bertujuan untuk menyadarkan masyarakat untuk tidak membuang samapah kesungai lagi.
(Foto oleh: Nafiul Mu’alimin)

Oleh: Difa Aryanti

Yogyakarta, HIMMAH ONLINE

Koalisi Pemuda Hijau Indonesia (KOPHI) menggelar Konggres Nasional III dari tanggal 29 November – 1 Desember 2013. Bertempat di Yogyakarta, acara ini dihadiri oleh KOPHI Nasional dari 17 Provinsi. Beberapa agenda kegiatannya, antara lain; Konggres Nasional, Talkshow Global Environmental Issues, Bersih Kali Code, dan  Eco-Village Tour Kampung Hijau Gambiran.

Bersih Kali Code merupakan salah satu kegiatan KOPHI dalam upaya pembersihan daerah pinggiran Kali Code, khususnya wilayah Bintaran Kidul. Rida Nurafriati selaku Ketua KOPHI periode 2012-2013 mengungkapkan, selain habit warganya, dipilihnya Kali Code sebagai lokasi sasaran juga untuk menunjukkan kepada KOPHI Nasional tentang keadaan lingkungan sekitar Yogya. “Tahun sebelumnya saat kita membersihkan Kali Code, masih saja ada warga yang membuang sampah mereka ke sungai ini. Itu membuat kami heran. Padahal kita yang sebagian besar mahasiswa pendatang saja mau peduli terhadap lingkungan mereka, tetapi kenapa mereka yang tinggal disini seenaknya membuang sampah kesungai ini,” ungkapnya. Rida berharap program Bersih Kali Code dapat menyadarkan masyarakat di daerah tersebut agar lebih peduli terhadap lingkungannya.

Kegiatan KOPHI disambut baik oleh warga Yogya yang ikut berpartisipasi di dalamnya, termasuk masyarakat sekitar Kali Code. Seperti yang diungkapkan  Retno Damastuti, salah satu warga yang tinggal di sekitar bantaran Kali Code.“Senang bisa membantu warga untuk menjaga kebersihan lingkungan, juga membantu mengurangi sampah di sungai ini karena setelah diadakannya kegiatan tersebut, Kali Code lebih bersih” ujar Retno. Retno menyayangkan  kondisi masyarakat sekitar yang belum sadar dengan kebersihan lingkungannya, sehingga masih saja ada warga yang membuang sampah ke daerah Kali Code. Padahal menurut Retno tempat pembuangan sampah pun sebenarnya telah disediakan. Ia berharap, dengan adanya kegiatan ini, masyarakat bisa sadar akan kebersihan lingkungannya.

PN Sleman Tolak Gugatan PWI Atas Kasus Udin

0
foto udin

Gugatan yang diajukan PWI tentang kasus pembuhan Udin, ditolak Pengadilan Negri Sleman, Senin (2/12). Penolakan ini dikarenakan gugatan yang diajukan tidak sesuai dengan peraturan perudang-undangan.
(Foto Oleh : M.Rahmat Akbar W.)

Oleh: Yuyun Novia S.

Yogyakarta, HIMMAH ONLINE

Pengadilan Negeri (PN) Sleman menolak gugatan yang diajukan oleh Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Yogyakarta atas kasus pembunuhan wartawan Bernas, Fuad Muhammad Syafruddin alias Udin pada praperadilan, Senin (2/12) lalu. PN Sleman menilai gugatan yang diajukan oleh PWI selaku pemohon bukan merupakan materi gugatan praperadilan seperti yang ditentukan dalam peraturan perundang-undangan.

“Permohonan pemohon pada poin dua yang pada pokoknya memerintahkan kepada termohon (Polda DIY-red) untuk melanjutkan proses penyidikan atau memerintahkan kepada termohon untuk segera mengelurkan Surat Perintah Penghentian Penyidikan (SP3) bukanlah kewenangan hakim praperadilan untuk memutuskan,” ujar Asep Koswara selaku hakim ketua saat membacakan putusan.

Ditemui selepas praperadilan, Dwi Sumanji alias Iwik menyatakan kekecewaannya atas keputusan tersebut. Pasalnya, polisi  masih menganggap dirinya sebagai pelaku pembunuh Udin, meskipun sekarang dia telah dinyatakan bebas dari dakwaan. “Saya sangat kecewa sekali dengan peradilan ini. Seharusnya kita mencari keadilan dirumah ini, nyatanya malah mendapat kekecewaan,” ungkap Iwik. Ia meminta kepada pihak kepolisian agar menemukan siapa sebenarnya pelaku pembunuhan. Ia juga ingin ada permintaan maaf dari pihak kepolisian kepada dirinya.

Laporan Keuangan SCC Bulan Oktober 2013

SCC oktober 2013

Sumber: Dewan Permusyawaratan Mahasiswa Universitas Islam Indonesia

Laporan Keuangan SCC Bulan September 2013

SCC september 2013Sumber: Dewan Permusyawaratan Mahasiswa Universitas Islam Indonesia

Gelaran Pomnas XIII Cabang Olahraga Basket

1457049_695305267154197_752467082_n

Pertandingan basket antara DKI (hitam) dan Banten (putih) dimenangkan oleh DKI, 70-50, Jum’at (29/11). Pertandingan yang dilaksanakan di GOR UII ini menobatkan DKI sebagai juara 1 dalam cabang olahraga bola basket putra`POMNAS 2013.
(Foto oleh: M. Rahmat Akbar W.)

Oleh: Alfa Nur S.       

Kampus Terpadu, HIMMAH ONLINE

Tim basket putera DKI Jakarta berhasil menyabet medali emas setelah mengalahkan Banten saat laga pertandingan terakhir Pekan Olah Raga Mahasiswa (POMNAS) XIII/2013 DIY cabang olahraga bola basket yang berlangsung di GOR Universitas Islam Indonesia Ki Bagoes Hadikoesoemo, Jumat (29/11). Tim putera DKI Jakarta yang melaju ke final setelah mengalahkan tim putera Jawa Timur ini menang 70-55 atas tim putera Banten yang sebelumnya telah mengalahkan DIY. Sementara itu, tim basket putera Jawa Timur harus puas dengan medali perunggu setelah berhasil mengalahkan tuan rumah DIY dengan skor 82-69.

Abadi, selaku koordinator bidang pertandingan mengaku, kemenangan DKI Jakarta sangat di luar dugaan. “Banten di atas kertas menang. Tapi, ternyata Jakarta bisa mengatasi Banten,” ungkapnya.

Ditanyai mengenai kemenangannya, kapten tim putera DKI Jakarta, Febri Hardyansyah mengungkapkan, “Perjuangan kami dari awal memang sangat berat. Mulai di perdelapan final lawan Jateng dengan margin angka yang dekat dan saat melawan Jatim kita juga sempat ketinggalan. Itu membuat semua audiens di Yogyakarta merasa kita tidak mungkin menang. Tapi, kami percaya tidak ada yang tidak mungkin.”

Medali emas juga berhasil diraih oleh tim puteri Jawa Tengah setelah mengalahkan tim puteri DKI Jakarta dengan skor 63-57. Sedangkan medali perunggu berada di tangan tim puteri Sumatera Selatan yang telah mengalahkan tim puteri DIY dengan skor akhir 60-54.

ELS Sebagai Bekal Peserta Magang LEM FMIPA

Oleh: M. Nasihun Ulwan

Kampus Terpadu, HIMMAH ONLINE

Minggu (1/12), Lembaga Eksekutif Mahasiswa Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (LEM FMIPA) Universitas Islam Indonesia kembali menggelar Excellent Leader School (ELS). Kegiatan tersebut merupakan program kerja Divisi PSDM LEM FMIPA yang rutin digelar sebanyak dua kali di setiap periode kepengurusan.

Zamzam Mumtaz selaku ketua panita ELS menjelaskan, kegiatan ini untuk mendidik kader-kader muda agar menjadi orang yang kritis dalam menghadapi masalah, menjadi pemimpin yang Islami, berakhlak baik, serta menjadi inspirasi bagi generasi muda dan masyarakat umum.

Kegiatan yang mengusung tema “Menjadi Pemimpin Berkarakter Islam yang Menginspirasi” tersebut mendatangkan 3 pembicara dengan masing-masing materi yang dibawakannya, yaitu Lutfi Chabib (public speaking), Sigit Nursyam (kepemimpinan yang berkarakter Islam), dan Agus Fadilla Sandi (pemimpin yang menginspirasi).

Kegiatan tersebut menjadi wadah mahasiswa untuk menuangkan ide mereka terhadap suatu permasalahan, baik lingkup internal ataupun eksternal UII. “Diakhir acara nanti akan diadakan Forum Group Discussion (FGD) tentang penyadapan Australia terhadap pemerintah Indonesia. Peserta akan dibagi menjadi beberapa kelompok peran, antara lain pemerintah Indonesia, pemerintah Australia, hacker Indonesia, hacker Australia, serta masyarakat umum,” lanjut Zamzam.

Ketua Departemen PSDM LEM FMIPA, Jatmika Rahmawati Yuwana, menuturkan, antusiasme mahasiswa FMIPA dalam mengikuti kegiatan semacam ini tergolong baik. Target peserta kegiatan juga sudah mencapai 100 orang. “Follow up kegiatan ini sebenarnya untuk persiapan magang LEM FMIPA UII. Sebelum proses magang dimulai, mahasiswa sudah dibekali ilmu tentang kepemimpinan,” jelas Jatmika.

Harpan Juhari, salah satu peserta ELS dari jurusan farmasi 2012 merespon baik acara tersebut. “Kegiatan ini akan sangat bermanfaat untuk kedepannya dan dapat memotivasi mahasiswa untuk berkarya dan berprestasi.”

Praperadilan Kasus Udin

0

Oleh: Sirojul Khafid

Yogyakarta, HIMMAH ONLINE

Jumat (29/11) lalu Pengadilan Negeri Sleman menggelar praperadilan kasus pembunuhan wartawan Bernas, Fuad Muhammad Syafruddin alias Udin. Agenda praperadilan saat itu adalah mendengarkan keterangan saksi, yaitu Putut Wiryawan yang pernah menjadi atasan Udin saat bekerja di Bernas pada tahun 1981-2004. Putut yang sejak 17 tahun menjadi tim pencari fakta kematian Udin memberikan saksi ihwal kinerja Udin saat menjalankan profesinya. Menurutnya, Udin adalah orang yang inisiatif mencari berita. Selain mengerjakan apa yang digariskan, ia juga sering mencari berita-berita lain yang ia temukan di lapangan.

Lanjut Puput, Udin memang pernah menulis berita tentang calon bupati Bantul yang menyuap 1 miliar rupiah, juga soal pernyataan bupati Bantul bahwa ia harus memenangkan Golkar sebesar 200%. Pemberitaan itu membuat pemerintahan Bantul kala itu kurang kondusif. Setelah itu pula, menurut pengakuan Puput, Udin menjadi sering terlihat gelisah.

Puput juga berujar mengenai kronologi terbunuhnya Udin melalui sumber yang diperolehnya, yaitu Marsiyem selaku isteri korban. Putut yakin, motif pembunuhan Udin bukanlah motif pribadi, melainkan motif pemberitaan.

Dialog Tata Ruang Jogja Sarat Kritik Warga

0

Oleh: Nurcholis Ainul Rafiq Tri

Yogyakarta, HIMMAH ONLINE

Komunitas  budaya ‘Yogya Semesta’ bekerja sama dengan komunitas seni ‘Mencari Haryadi’ mengadakan dialog budaya dan pagelaran seni yang bertajuk “Tata Ruang Yogyakarta sebagai Pilar Penyangga Keistimewaan Yogyakarta’ pada Selasa (26/11) lalu. Acara yang diadakan di Pendopo Kepatihan Yogyakarta ini dihadiri oleh berbagai kalangan masyarakat, diantaranya Walikota Yogyakarta, Haryadi Suyuti, komunitas sepeda Yogyakarta, serta penyandang difabel di Yogyakarta.

Dalam pertemuan ini, masyarakat berdialog dengan Walikota Yogyakarta ihwal permasalahan tata ruang Kota Yogyakarta. Kini, masyarakat menganggap bahwa Kota Yogyakarta bukan lagi tempat yang ramah penduduk, melainkan menakutkan bagi warga. Hal ini bisa dilihat dari ruang publik warga yang seharusnya bisa menjadi sarana berkumpul, melakukan kegiatan, serta melepas kepenatan, sekarang telah dijadikan ladang berbisnis.

Belakangan ini masyarakat merasa bahwa Kota Yogyakarta sedang berada dalam mode Autopilot. Mereka menganggap Walikota Yogyakarta kurang tanggap terhadap kota yang dipimpinnya. Orang kepercayaan yang seharusnya berada di garis depan, malah sibuk melakukan lawatan ke luar negeri. Haryadi menyangkal pendapat itu. “Anggapan tersebut salah. Ada sistem yang jelas sedang berjalan di Yogyakarta dan bukan berada dalam mode Autopilot,” aku Haryadi.

Warga juga mengeluhkan peningkatan volum kendaraan yang semakin besar sehingga berdampak pada kemacetan yang tentu membuat risih. Berguru pada kebijakan pemerintah Bali dimana mereka berani menghentikan penjualan mobil dan sepeda motor atas dasar kemacetan di Bali yang semakin parah, mereka ingin pemerintah Kota Yogyakarta juga berani mengambil tindakan serupa.

85% sepanjang jalan Yogyakarta yang telah dicemari dengan sampah-sampah visual pun menimbulkan kepenatan bagi masyarakat, ditambah dengan iklan tanpa izin yang dirasa mengganggu keindahan Kota Yogyakarta.

Terkait masifnya bangunan di Kota Yogyakarta, masyarakat berharap pemerintah setempat segera mengatasi persoalan tersebut dengan cara mempersulit perizinan mendirikan bangunan,  mengingat saat ini sudah muncul dua hotel lagi di kota tersebut yang sedang dalam masa pembangunan.

Skip to content