Beranda blog Halaman 102

Wisatawan Serbu Dieng Saat Libur Lebaran

0
Wisatawan memadati komplek Candi Arjuna, dengan cuaca sedikit mendung (29/07)

Wisatawan memadati komplek Candi Arjuna, dengan cuaca sedikit mendung (29/07) Foto oleh: Sirojul Khafid

 

Oleh: Sirojul Khafid

Dieng, HIMMAH ONLINE

Libur lebaran yang sampai sepekan lebih ini dimanfaatkan masyarakat untuk berlibur keberbagai tempat wisata, salah satunya adalah Dieng yang terletak didua kabupaten yaitu Wonosobo dan Banjarnegara provinsi Jawa Tengah. Ribuan wisatawan padati tempat wisata yang ada di Dieng seperti komplek candi arjuna, Kawah Sikidang, Telaga Warna dan Telaga Kecebong, musium Kailasa. Pemandangan Sunrise di Bukit Sikunir dan masih banyak lagi. Selain wisata tadi untuk meramaikan Dieng ada juga pasar malam yang sudah ada sejak H-7 (21/7) lebaran.

Jalan yang padat dan sesekali macet di arah menuju kawasan dataran tinggi Dieng sejak H+1 lebaran (29/7) telah terjadi setiap tahun libur lebaran. Kemacetan bisa mencapai  7 km yang biasa terjadi karena ada kendaraan yang mogok. WisatAwan berasal dari berbagai daerah baik domestik maupun mancanegara, pengunjung domestiK diantaranya dari Yogyakarta, Jakarta, Cirebon, Semarang dan masih banyak lagi. Tapi tidak hanya dari luar daerah  pengunjung lokal juga banyak yang semakin memadati kawasan wisata Dieng tersebut.

Menurut keterangan ketua UPT (Unit Pelaksana Teknis) Dieng , Ibnu Hasar bahwa peningkatan pengunjung sangat drastis yang mencapai  5000 sampai  6000 wisatawan  saat libur lebaran. Hal ini sangat berbeda dibanding hari-hari biasa yang hanya mencapai 50 orang dan 500 orang di akhir pekan. Walaupun kenaikan sangat drastis tetapi tidak ada kenaikan harga tiket masuk, seperti contoh tiket masuk Komplek Candi Arjuna dan Kawah Sikidang masih seperti hari-hari biasa yaitu Rp 10.000,00.

Dari sekian banyak wisatawan luar daerah masih banyak juga wisatawan lokal dari Wonosobo. Budianto dan Indri Wijayanti contohnya, wisatawan lokal ini sudah beberapa kali berlibur ke Dieng saat libur lebaran. Banyak wisatawan yang menyayangkan padatnya jalan yang kadang tidak ada petugas ketertibannya, padahal dari pihak UPT telah menyediakan sekitar 50 petugas keamanan yang berasal dari TNI, POLRI, dan sukarelawan masyarakat.

Berkah Ibadah, Difabel Sukses Menjadi Perajin Kulit

Lelaki berusia 51 tahun itu berjalan tegap menghampiri meja yang ada di depannya. Ia pun segera merekatkan kulit ikan pari pada lapisan luar sabuk. Sulaiman nama lelaki itu. Siapa sangka, ia adalah seorang difabel. Karena kecelakaan lalu lintas, ia terpaksa menggunakan kaki kiri palsu.

Setelah pulih dari kecelakaan itu, Sulaiman mulai merintis usaha kerajinan kulit di sebuah toko kecil di Jalan Kaliurang kilometer 13,5, Sleman, Yogyakarta. Toko itu bernama Fanri Collection, pusat kerajinan kulit dan kulit ikan pari. Ia mempekerjakan lebih dari 10 orang karyawan. Meskipun begitu, Sulaiman tidak ingin hanya duduk bersila. Dia ikut andil dalam pemasaran kerajinan kulit tersebut bersama para karyawannya.

Penghasilan yang diperoleh dari penjualan dompet maupun tas yang berbahan kulit ikan pari, biawak, maupun ular tersebut memang bisa dikatakan lumayan. Dompet kulit dijual dengan kisaran harga Rp 150.000,00 hingga Rp500.000,00, sedangkan untuk tas mulai dari Rp 1.500.000,00.

Sebelumnya, Sulaiman pernah kursus kerajinan kulit selama berada di pusat rehabilitasi Yakkum. Ia pun berpikir untuk mengembangkan keahlian itu. Selainmelihat peluang bisnis kerajianan kulit, dia juga ingin merangkul kawan-kawan mantan pasien Yakkum yang tak punya mata pencaharian untuk bekerjasama dengannya.

Pengusaha kerajinan kulit kelahiran Brebes itu sempat mengalami gulung tikar. Usaha yang dimulai sejak 1994 itu terpaksa vakum sekitar tahun 2004-2005. Hal tersebut terjadi karena pemasukan yang diperoleh tidak sebanding dengan pengeluaran yang dilakukan.

Tahun 2005, ayah dua anak ini memutuskan untuk membuka usahanya kembali. Kali ini, dia mempekerjakan seluruh karyawan yang terdiri dari para difabel. Sebelumnya, iajuga mempekerjakan karyawan difabel,namun hanya beberapa orang dan sisanya merupakan karyawan non-difabel.

Dua tahun vakum, Sulaiman banyak mendalami agama agar apa yang dilakukannya memperoleh keberkahan. Lalu dalam keseharian, ia mewajibkan seluruh karyawan untuk melakukan sholat berjamaah di masjid. Namun banyak karyawan yang keberatan dengan aturan itu. Bahkan Sulaiman harus merogoh kocek agar karyawannya termotivasi untuk melaksanakan sholat berjamaah. Lama-kelamaan sholat berjamaah itu tidak lagi karena imbalan, melainkan sebuah kebiasaan. “Kalau kamu nggak mau sholat lebih baik cari kerjaan yang lain. Yang penting kamu taat beribadah walaupun kamu tidak mempunyai kemampuan atau keahlian yang lebih,” tutur Sulaiman jika menasihati karyawannya.

Selain itu, Sulaiman juga menerapkan mengaji Al-Qur’an setiap sore. Meskipun begitu, dahulu ternyata pria ini tidak memiliki dasar pendidikan agama. Ia belajar secara autodidak, juga mengikuti berbagai pengajian. Kemudian ia menerapkan ilmu agama itu dalam kehidupan sehari-hari.

Setelah adzan Dzuhur dan Ashar berkumandang, toko Sulaimanselalu tutup sejenak. Ia sekeluarga dan seluruh karyawannya diwajibkan untuk shalat berjamaah di masjid. Ketika ditanya tentang konsekuensi kerugian atas tindakannya tersebut, Sulaiman hanya tersenyum.“Akan ada keberkahan yang luar biasa nantinya,” ucapnya.

Keberkahan itu tidak hanya berdampak pada usahanya, tetapi juga keluarganya. Sulaiman mampu menyekolahkan sang anak hingga bangku kuliah. Tampak piala berjajar di toko itu, yang merupakan hasil prestasi buah hatinya.

Sulaiman di Mata Karyawan

Didin merupakan salah satu karyawan Sulaiman. Sebelum bekerja pada Sulaiman, pria asal Bekasi itu seringkali ditolak ketika melamar pekerjaan. Hal tersebut karena kondisi fisiknya yang menggunakan dua kaki palsu.

Sulaiman lah yang memberikan modal kepada Didin untuk belajar dari nol.“Saya dikasih modal mesin jahit dari Bapak Sulaiman. Saya belajar sendiri menggunakan mesin jahit, dari membuat pola sampai menjadi tas,” tutur Didin. Iajuga mengatakan, Sulaiman memberikan dukungan penuh ketika ia ingin membuka usaha sendiri di Bekasi.

Didin mengungkapkan, Sulaiman telah mengajarkan kepadanya untuk mandiri serta taat beribadah.“Kamu kalau ingin sukses, jangan mengandalkan orang lain. Kamu belajar sendiri. Kuncinya cuma sholat sunnah, sholat wajib, dan sedekah,” ungkapnya. Hal tersebut membuat dia merasa nyaman untuk berbagi cerita,baik itu tentang agama maupun permasalahan yang dialaminya pada Sulaiman.

 

Aksi Solidaritas HMI Untuk Palestina

 

Oleh : Putri Werdina C. A.
Yogyakarta, HIMMAH ONLINE

Himpunan Mahasiswa Islam Majelis penyelamat Organisasi (HMI MPO) cabang Yogyakarta menggelar aksi solidaritas untuk korban di Palestina pada Sabtu, 12 Juli 2014. Korban ini muncul akibat adanya gencatan senjata antara Israel dan Palestina. Aksi solidaritas yang digelar di Tugu Yogyakarta ini merupakan aksi yang ketiga kalinya di gelar oleh HMI MPO sejak tahun 2012 lalu. Adapun pertimbangan utama diadakannya aksi ini yaitu, ingin membangun opini di masyarakat untuk lebih peka dan tidak lupa terhadap permasalahan yang menimpa saudara kita di Palestina, di luar dari euphoria pesta demokrasi dan piala dunia.

Aksi yang dimulai pukul 21.00 WIB ini menerapkan kosep renungan. “Dalam aksi ini, kami menyalakan lilin dan mengenakan baju hitam-putih, hitam simbol berduka dan putih simbol kesucian. Kami berusaha memadukannya hingga tercipta suatu renungan yang dapat membangun kesadaran secara keseluruhan,” A.K. Pahlevi selaku penanggung jawab keseluruhan aksi.

Adapun kegiatan yang dilakukan selama aksi berlangsung yaitu, berupa pernyataan sikap yang disampaikan oleh sekitar 20 orator dari kader HMI MPO. Dilanjutkan dengan penggalangan dana sebagai bentuk donasi serta diakhiri dengan shalat gaib berjamaah pukul 23.00 WIB sebagai wujud doa bagi saudara muslim di Palestina.

Dalam beberapa orasinya, orator menyerukan kepada masyarakat untuk dapat merasakan keprihatinan yang dialami saudara kaum muslimin di Palestina dan mengecam tindakan Israel yang menyebabkan ratusan warga sipil di Palestina meninggal dunia. Serta, mengajak untuk bersatu membangun kekuatan yang dapat disalurkan untuk mendukung dan membantu saudara-saudara di Palestina.

A.K. Pahlevi mengatakan terkait harapan yang diinginkan oleh HMI MPO atas aksi tersebut agar aksi-aksi yang seperti ini dapat menyeru pemerintah Indonesia untuk memberikan tekanan bagi pihak yang melakukan penyerangan militer kepada negara muslim. “Salah satu caranya dengan menghimpun negara-negara muslim untuk bersatu padu mengambil sikap yang sama dalam menghentikan tindakan Israel yang sudah berulang kali melakukan penyerangan militer ke Palestina,” tuturnya.

Melihat Soekarno dari Sisi Lain

Soekarno atau yang biasa dipanggil Bung Karno adalah sosok yang fenomenal dan ahli orator. Banyak hal yang belum terungkap tentang Bung Karno semasa beliau hidup hingga menjelang kematiannya. Buku ini menceritakan tentang sisi lain kehidupan Bung Karno yang tak banyak orang tahu serta sebagai jawaban dari buku yang telah terbit sebelumnya yaitu “Pak Harto The Untold Stories” .

Sejarah masa lalu negeri ini memang banyak rekayasa dan dengan mudah diputarbalikan, sehingga penelantaran Soekarno dirumah sakit tidak pernah diangkat kemedia massa. Penelantaran itu terungkap saat ditemukan bundel buku di meja Kartono selama bertahun-tahun. Namun ketika krisis moneter melanda Indonesia, Kartono pun teringat bundel buku tersebut. Ia segera menuju RSPAD, dan ingin bertanya kepada keempat perawat yang dulu sempat merawat Bung Karno, yaitu Dinah, Dasih, J. Sumiati, dan Masnetty. Kartono ingin meluruskan sejarah yang selama ini memang sudah dibelokan sesuka hati pada kepemimpinan Soeharto. Namun sayangnya usaha Kartono untuk menemukan keempat perawat tersebut tidaklah mudah, seorang diantara mereka meninggal, sementara yang lain sudah pensiun. Tentu saja semua itu membuat kartono kehilangan jejak.

Kartono pun tidak mau putus asa dalam mencari fakta yang membuatnya terharu. Sebelum dibawa ke Jakarta, ternyata Soekarno pernah ditangani oleh dokter Soerojo yang notabennya adalah dokter hewan. Hal tersebut ia ketahui dari berkas berkop Institusi Pertanian Bogor, Fakultas Kedokteran Hewan bagian Bakteriologi.

Bung Karno juga menjadi sasaran pembunuhan, seperti yang terjadi pada peristiwa Cikini, 30 Nopember 1957. Saat itu Bung Karno hendak menghadiri perayaan ulang tahun yang diselenggarakan oleh Yayasan Perguruan Cikini. Tidak hanya pada peristiwa itu Soekarno menjadi korban percobaan pembunuhan, namun terjadi juga penembakan dengan pesawat MIG-17 ke Istana Negara, penembakan dalam acara Idhul Adha, trgedi Kahar Muzakar, pelemparan granat di Makassar, dan pelemparan granat oleh orang yang tak dikenal.

Banyak kisah-kisah lain yang menarik untuk disimak seperti kisah Soekarno dengan Istri-istrinya, Soekarno yang sebenarnya telah mengetahui gerak-gerik Soeharto, Soekarno dimata dunia, dan banyak lagi. Namun ada kelemahan buku ini yaitu terlalu meninggikan figur Soekarno, jarang adanya sinkronisasi dan perbandingan dengan buku lain yang mengungkap kejelekan Soekarno.

Buku ini bagus dibaca oleh anak-anak muda agar lebih mengerti lagi sejarah dan tidak menerima pernyataan sejarah dari satu pihak. Dengan membaca buku ini juga kita dapat mengetahui bagaimana kepemimpinan Soekarno yang disegani didunia. (Sirojul Khafid)

Puncak SAFARI Ramadhan MAPALA UNISI

Oleh : Sirojul Khafid
Kampus Terpadu, HIMMAH ONLINE

Safari ramadhan yang dilaksanakan sejak tanggal 1 Juli 2014 di enam desa telah sampai pada puncaknya pada hari selasa, 15 Juli 2014. Acara ini diisi oleh Mifta’im an’am (Gus Miftah) dengan tema “Raih Duniamu Untuk Akhiratmu” bertempat digedung auditorium Kahar Mudzakir, Universitas Islam Indonesia. Acara ini dihadiri oleh Keluarga besar Universitas Islam Indonesia seperti mahasiswa dan karyawan. Selain itu, warga desa yang menjadi tempat serangkaian safari Ramadhan sebelumnya serta dari panti asuhan Al-Jamil, Kalasan, Sleman juga turut menghadiri acara ini.

Safari ramadhan itu sendiri yaitu acara masuk ke enam desa yakni Turgo, Mriti, Kalitengah, Kinahrejo yang berada didaerah DIY, Selo di Boyolali, Deles di Klaten ini dengan memberikan pembelajaran agama islam, tadarus, buka puasa dan tarawih bersama serta mauidhokhasanah. Safari ramadhan yang telah dilaksanakan dari tahun 1980-an ini pada awalnya bertujuan untuk meminimalisasi kristenisasi yang berada didesa-desa tersebut. Dengan mendirikan masjid dan pembelajaran baik agama maupun pelajaran umum kegiatan ini terus berlangsung sampai sekarang yang hasilnya warga desa berbondong-bondong masuk islam, walaupun tidak secara keseluruhan. Safari ramadhan kali ini selain sebagai pengontrol perkembangan desa binaan (desa yang menjadi tempat safari ramadhan) juga sebagai ajang silaturahmi dan mengenalkan UII kepada masyarakat.

Riski Mahran mahasiswa jurusan Tehnik Mesin, Fakultas Tehnik Industri angkatan 2012 sebagai ketua panitia berharap bahwa acara ini mendapat dukungan dari keluarga besar UII berupa partisipasinya, karna acara ini juga untuk mengenalkan UII lebih dalam kemasyarakat serta memberikan pengabdian dalam bentuk pembelajaran agama pada khususnya.

REGENERASI LEM UII

0

Oleh : Novita Dwi Kurniasih
Kampus terpadu, HIMMAH ONLINE

Selasa, 7 Juli 2014 bertempat di Auditorium Kahar Muzakir diselenggarakan pelantikan dan serah terima jabatan fungsionaris Lembaga Eksekutif Mahasiswa Universitas Islam Indonesia (LEM UII) periode 2014-2015. Acara ini dihadiri oleh seluruh perwakilan lembaga UII dan Abdul Jamil selaku wakil rektor III. Acara ini juga mengundang badan Eksekutif mahasiswa BEM dari universitas lain, seperti BEM Universitas Muhamadiyah Yogyakarta. Sebelum memasuki acara pelantikan, acara ini diawali dengan diskusi yang diisi oleh Eko Prasetyo, Direktur Sekolah Movement Indonesia SMI. Diskusi ini membicarakan tentang pergerakan mahasiswa yang saat ini mengalami penurunan.

Kemudian acara selanjutnya yaitu ikrar kepngurusan yang dipimpin oleh M. Redho teguh selaku Ketua DPM UII periode 2014/2015. Edi Subagyo dari Fakultas Ekonomi terpilih dan sudah dilantik sebagai ketua LEM 2014/2015. Setelah itu baru serah terima jabatan dari pengurus LEM U periode 2013/2014 ke pengurus LEM U periode 2014/2015 yang diwakili oleh masing-masing ketua dan sekretaris umum.

Emil selaku Ketua LEM UII periode 2013-2014 dalam sambutannya mengucapkan terima kasih dan permintaan maaf untuk seluruh pihak rektorat, DPM UII serta Keluarga Mahasiwa lainnya yang telah membantu dan telah bekerja sama selama satu periode kemarin. Emil berpesan kepada fungsionaris LEM UII yang baru agar semua anggota periode ini untuk membangun komunikasi yang baik agar terjalin kedekatan yang baik pula. Edi Subagyo dalam sambutannya menuturkan bahwa pemimpin lama belum hilang, tapi demi kebaikan umat semoga pemimpin baru bisa membawa LEM UII menjadi lebih baik. Edi mengajak untuk melanjutkan budaya progresif dan kritis. “Tidak ada yang salah jika kita kiritis. Seluruh keluarga mahasiswa UII mempunyai tujuan yang sama, mari semoga kita bisa membawa UII menjadi lebih baik,” tambah Edi.

Abdul Jamil dalam sambutannya, mengucapkan selamat kepada jajaran LEM periode 2014-2015 dan jadikan lembaga sebagai tempat untuk belajar, untuk mencari pengalaman. Kemudian apabila sudah mengucapkan ikrar, maka lembaga wajib mengemban amanah sebaik-baiknya. Ia juga berpesan untuk LEM yang baru agar membuat citra lembaga mahasiswa yang baik ketika nanti mengahantarkan atau menyambut mahasiswa baru tahun ajaran 2014-2015 pada saat pesta. “Semoga bisa mengahantarkan mereka menjadi mahasiswa yang kreatif dan progresif,” ujar Jamil.

Ramadhan Berkualitas Melalui Kampoeng Ramadhan

0
Setiap harinya, mulai pukul empat sore para ibu berkumpul di Pelataran Masjid Jogokariyan untuk menyiapkan takjil gratisbagi warga sekitar (06/07). ( Foto oleh: Putri Werdina C.A.)

Setiap harinya, mulai pukul empat sore para ibu berkumpul di Pelataran Masjid Jogokariyan untuk menyiapkan takjil gratisbagi warga sekitar (06/07). ( Foto oleh: Putri Werdina C.A.)

Oleh : Putri Werdina C. A.
Yogyakarta, HIMMAH ONLINE

Memasuki bulan ramadhan tahun ini, warga kampung Jogokariyan kembali mengadakan event tahunan “Kampoeng Ramadhan”yang digelar untuk ke sepuluh kalinya, sejak tahun 2004 silam. Tema yang diusung oleh panitia penyelenggara kali ini ialah menyiapkan pemimpin bangsa dari masjid. Gustami selaku koordinator hubungan masyarakat (Humas) mengatakan bahwa tema kali ini kami hubungkan dengan pemilihan presiden. “Penggambaran dari tema itu merupakan harapan besar kami untuk presiden terpilih nanti,” ungkapnya.

Untuk teknis penyelenggarannya, Kampoeng Ramadhan ini dibuka pada H-7 ramadhan atau sekitar satu minggu sebelum puasa dan rencana akan berakhir pada malam takbiran nanti. Untuk pembukaannya pada H-7 ramadhan kemarin, Kampoeng Ramadhan diisi oleh berbagai kegiatan lomba anak Islami dan khitan massal. Secara keseluruhan, Gustami menuturkan bahwa Kampoeng Ramadhan ini disusun atas beberapa agenda kegiatan, kegiatan-kegiatan tersebut terangkum dalam 3 hal besar yang merupakan tujuan dari penyelenggaraan Kampoeng Ramadhan itu sendiri. Pertama ialah mengenai tujuan dibidang ekonomi. Mereka mengharapkan peningkatan perkeonomian masyarakat sekitar dengan mengadakan pasar sore. Dengan pasar sore tersebut, warga sekitar Jogokariyan yang notabene merupakan pedagang, dapat menjajakan dagangannya tanpa membayar sewa. Namun, mereka harus memiliki surat izin berjualan terlebih dahulu yang dikeluarkan oleh panitia.

Dalam bidang pendidikan, panitia mengagendakan lomba anak Islami, shalat tarawih untuk anak, umum dan bapak-bapak, serta kajian Islam kocak. Ada juga stand up comedy dan hikmah, i’tikaf, serta kultum subuh. Tujuan yang ketiga mencakup bidang sosial, yaitu dengan mengadakan khitan massal, shodaqah beras, subsidi sahur berupa sembako dan pembagian zakat serta, menyiapkan 1000 takjil gratis setiap harinya bagi warga yang berbuka puasa di Masjid Jogokariyan. Gustami menambahkan mereka juga mengadakan kegiatan yang tujuannya sebagai hiburan, seperti lomba lampion, lomba kur (menyanyikan lagu kemerdekaan) dan pawai bedug.

Adapun kendala terkait pelaksanaan Kampoeng Ramadhan ini diungkapkan oleh Gustami ialah mengenai dana dan kepanitiaan. “Pada awalnya panitia kesulitan untuk mencari dana yang sesuai dengan anggaran terkait event ini, yaitu sekitar 134.500.000 rupiah dengan waktu yang relatif singkat” tuturnya. Namun, dalam hal ini panitia tidak terlalu mempermasalahkannya karena ada tindakan lebih lanjut yang di lakukan oleh panitia, yaitu dengan membuat selebaran donasi 5.000 rupiah kepada warga, yang totalnya dapat menutupi anggaran tersebut. Kemudian terkait kepanitiaan yang ada saat ini, kesibukan dari masing-masing anggota panitia juga menjadi kendala yang dihadapi. Karena, sebagian besar anggota panitia dari Kampoeng Ramadhan merupakan mahasiswa dan siswa yang masih disibukkan dengan tugas kuliah atau sekolahnya. “Tetapi, adanya koordinasi dan komunikasi yang baik masih terus dijalankan,” tambah Gustami.

Masyarakat sekitar Jogokariyan memberikan respon positf atas terselenggaranya Kampung Ramadhan ini, “Mulai dari tokoh masyarakat hingga warga non-muslim mendukung dan turut berpartsipasi memeriahkan Kampoeng Ramadhan” ujar Gustami diakhir wawancara.

Kemelut Pesta Demokrasi Indonesia

Sejak dilaksanakannya kampanye terbuka pemilihan presiden 2014 pada tanggal 7 juni hingga 5 juli 2014, kita dihadapkan pada kemelut proses pesta demokrasi. Permasalahan yang tak pernah berubah seolah-olah menjadi watak pada kubu yang bersaing dengan menggunakan segala cara untuk menduduki kursi kekuasaan. Salah satu jalan yang ditempuh untuk menjatuhkan lawan tandingnya dengan menggunakan intrik buruk, yakni permainan isu SARA, RAS dan golongan.

Selama berlangsungnya pesta demokrasi terjadi beberapa penyerangan yang dilakukan simpatisan dari masing-masing calon presiden. Seperti kasus penyerangan yang berbau politik yang diduga dilakukan oleh 8 orang anggota Front Pembela Islam (FPI) kepada umat katolik bernama Julius Felicianus dan keluarganya di Sleman, Yogyakarta (29/05). Perlu diketahui bahwasannya Julius adalah tim jaringan relawan calon presiden Jokowi, yang pada saat itu sedang mempersiapkan kunjungan Jokowi ke DIY pada Senin (2/06). Kunjungan ini berkaitan dengan diadakannya aksi menghantar Jokowi menghadap Sri Sultan Hamengku Buwono X. Meskipun sulit untuk menemukan benang merah terkait kasus penyerangan ini, penulis beranggapan jika ini murni kasus inteloren, mengapa peyerangan baru dilakukan pada hari ke 29, sedangkan kegiatan keagamaan yang dilakukan di rumah Julius sudah berlangsung sejak tanggal 1 mei 2014.

Kasus lainnya adalah penyerangan yang dilakukan oleh simpatisan capres dan cawapres Jokowi-JK di kantor biro TV one Jateng-DIY, pada Rabu(2/07). Penyerangan ini dilakukan karena para simpatisan merasa kecewa dengan pemberitaan oleh tv swasta tersebut yang dianggap telah melecehkan PDIP, sehingga para simpatisan memprotes pemberitaan di TV One yang menyebut PDIP membantu kader Partai Komunis Indonesia (PKI).

Kasus penyerangan tersebut menjadi contoh wajah politik kita yang kurang sehat, dimana seharusnya calon pemimpin tidak kehilangan kepekaan dan kontrol terhadap masing-masing simpatisan yang berada dalam kubunya, untuk tidak memantik pertikain di masing-masing daerah, tidak sekedar hanya himbauan, tetapi memahami secara jelas permasalahan yang terjadi. Calon pemimpin seperti dilatih kepekaannya untuk mengatasi permasalahan sosial yang secara langsung hadir dihadapan proses demokrasi, yaitu konflik agama dan konflik horizontal yang berlandaskan suku. Tentunya permasalahan yang sepertinya sudah mengakar dalam tubuh demokrasi adalah salah satu PR bagi calon pemimpin yang nanti terpilih sebagai presiden Indonesia.

Tak berhenti pada ranah konflik, sekelumit permasalah lain adalah black campaign (kampanye hitam) yang menyudutkan masing-masing calon prisiden. Isu-isu negatif yang tidak berdasar, disebarkan oleh pihak-pihak yang bertikai dan tidak bertanggung jawab. Tentunya kampanye seperti ini adalah kampanye yang membahayakan bagi proses demokrasi kita,karena menyampingkan fakta dengan mengeksploitasi isu-isu negatif yang sedang berkembang, cenderung tendensius, dan mengarah pada pembunuhan karakter seseorang. Memunculkan pernyataan yang kontra produktif dengan menyebarkan sindiran dan rumor melalui media-media yang tersebar di masyarakat. Hal ini dilakukan untuk menyingkirkan rasa simpati dari pemilih untuk meninggalkan pilihannya.

Tentunya permasalahan seperti ini akan berdampak pada memunculkan persepsi yang buruk terhadap masing-masing calon presiden di mata masyarakat. Permainan isu kampanye hitam umumnya dilakukan oleh kubu yang kekurangan SDM, dan dilakukan untuk efisiensi dana kampanye. Penyebarannya pun dianggap mudah hanya dengan memanfaatkan jejaring sosial. Hal ini sangat merugikan bagi masyarakat luas untuk mendapatkan hak mereka mengetahui fakta yang sebenarnya dari berita yang beredar.

Dari beberapa hal yang terjadi pada kampanye pemilihan presiden 2014 merupakan suatu pelajaran yang harus disadari oleh masyarakat maupun pemimpin terpilih nanti. Perlu ditekankan bahwa jalan demokrasi yang kita pilih bukanlah kebetulan, melainkan jalan yang lahir dari ketidakadilan pada rezim otoriter. Sudah sepatutnya kita menjadi bangsa yang dewasa,belajar dari kesalahan yang sebelum-sebelumnya, bersama-sama menyambut pemimpin baru melalui proses demokrasi berkeadilan.

*) Staf Redaksi LPM HIMMAHI UII/Mahasiswa T. Informatika 2012

Kala

oleh : Adilia Tri Hidayati

Kala sang waktu bersuara,
akankah ia menggurat luka
atau timbul kejelasan fasa
pengukir paham nyata?

Kala sang waktu berkata,
akankah datang sesal murka
atau menjelmalah lega
pemuas rasa dahaga?

Entah,
siapa yang mampu
untuk tahu
Untuk latah
bilang sok tahu

Entah,
biar waktu jawab semua
Biarlah
Biar ia lepas bungkamnya
Biar kita paham sendiri
Lalu mengamini
Betapa tangguhnya kala,
kala sang kala mengada

Bergantinya Kepengurusan DPM UII

pelantikan dpm, qoyim

Ketua DPMU M. Redho Teguh sedang menandatangani surat serah terima jabatan, Selasa (01/07). Acara yang digelar di Kahar Muzakir ini resmi melantik 14 DPMU periode 2014/2015 (Foto oleh: Siti N. Qoyimah)

Oleh : Siti Nur Qoyimah
Kampus Terpadu, HIMMAH ONLINE

Rabu, 1 Juli 2014 pukul 16.30 bertempat di Auditorium Kahar Muzakir diselenggarakan pelantikan Dewan Permusyawaratan Mahasiswa Universitas Islam Indonesia (DPM UII) periode 2014-2015. Acara dihadiri perwakilan-perwakilan lembaga di UII serta Abdul Jamil selaku wakil rektor III.

Dalam pelantikan tersebut, 14 orang dilantik menjadi DPM dan 1 orang dilantik menjadi delegatoris LEM UII. M. Redho Teguh dari FH terpilih sebagai ketua DPM yang baru dengan Muhammad Bayu Saputra dari FE sebagai wakil ketua. Sekretaris Jendral (Sekjen) dijabat oleh Elfin Philma Sakti dari FE, Ahmad Muhsin dari FH sebagai ketua komisi I, Muhammad Dzulyadain N dari FIAI sebagai ketua komisi II, Ahmad Zakki Prasojo dari FE sebagai ketua komisi III dan Muhammad Faris Fajri dari FE sebagai ketua komisi IV.

Dalam sambutannya, Anjar Raharjo P. selaku Sekjen DPM UII periode sebelumnya mewakili ketua yang berhalangan hadir mengucapkan terima kasih kepada rekan-rekan yang ikut membantu dalam mencapai tujuan Keluarga Mahasiswa (KM). Sedangkan ketua DPM U periode ini, M. Redho Teguh mengatakan bahwa pelantikan tersebut merupakan momentum dalam melanjutkan perjuangan dan regenerasi KM UII. “Saya berharap agar semua pemangku kepentingan KM UII dapat terus bersatu mencapai tujuan KM UII,” tambah Redho.

Abdul Jamil, dalam sambutannya mengatakan bahwa lembaga kemahasiswaan adalah bagian dari partner universitas untuk mengembangkan mahasiswa. Abdul jamil juga berharap adanya hubungan yang bersinergi dan tidak formal antara lembaga kemahasiswaan dengan pimpinan universitas maupun fakultas sehingga tercapainya lingkungan yang kondusif, kreatif, dan unggul. Miniatur lembaga independen di UII diharapkan agar dimanfaatkan dengan baik untuk pengembangan mahasiswa. “Kalau kami ada kekeliruan tolong tegur kami”, tambahnya. Di akhir sambutannya ia mengajak untuk membangun UII dengan semangat yang sama.