Beranda blog Halaman 114

Mahasiswa, Tak Hiraukan Inisiatif Satpam

Beberapa motor parkir di bahu di depan FTSP, Selasa pekan ini. Beberapa mahasiswa memilih memarkir dibahu jalan ketimbang memarkir diparkiran yang harus mengeluarkan STNK saat keluar parkiran.(Foto oleh: M. Rahmat Akbar W.)

Beberapa motor parkir di bahu di depan FTSP, Selasa pekan ini. Beberapa mahasiswa memilih memarkir dibahu jalan ketimbang memarkir diparkiran yang harus mengeluarkan STNK saat keluar parkiran.
(Foto oleh: M. Rahmat Akbar W.)

Oleh: Galuh Ayu P.

Kampus Terpadu, HIMMAH ONLINE

Papan bertuliskan “roda dua dilarang parkir di sini” menghiasi daerah sekitar pertigaan FTSP. Namun sebagian mahasiswa tetap nekat memarkirkan motornya di daerah tersebut. Menurut Suradi sebagai ketua divisi umum dan rumah tangga FTSP menyatakan pihaknya tidak merasa menempel papan larangan parkir tersebut. Sedangkan Lilik Febriyanto, salah satu satpam di FTSP, mengaku bahwa papan larangan tersebut memang ditempel oleh satpam FTSP dan atas dasar inisiatif sendiri dikarenakan terlalu banyaknya prosedural dari pihak atas untuk menanggapi hal ini. “Pertama mengganggu kenyamanan yang parkir mobil, kedua ya untuk keamanan kendaraan para mahasiswa. Kan disana nggak ada yang jaga, jadi sangat riskan kemalingan. Lagi pula sudah disediakan tempat untuk parkir,” jelas Lilik ketika ditanyai alasan penempelan papan larangan parkir.

 Ada atau tidaknya papan larangan tersebut dirasa tidak memberikan perbedaan yang signifikan. “Dulu kadang kita gembosi di jam-jam pertama, tapi ya tetap aja banyak yang parkir di sana. Ditempelnya papan ini ya sebenarnya untuk kepentingan bersama. Kalaupun tidak saya tempel, toh sebenarnya saya nggak rugi. Tapi ini demi menjaga keamanan yang sudah menjadi tanggung jawab saya,” tambah Lilik. Satpam FTSP lainnya, Subagya, mengaku bahwa mahasiswa ada yang cuek terhadap peringatan yang baru-baru ini ditempel. “Mahasiswa ada yang cuek. sebenarnya warga kampung sini ngeluh, karena dianggap sudah mengganggu,” tutur Subagya.

 Alvons Satria, mahasiswa Teknik Sipil 2012, menyatakan terpaksa parkir di area yang dilarang. “Soalnya pas nggak bawa STNK, terus udah telat kuliah, jadi parkir di sini biar cepet. Tapi biasanya sih parkir di tempat parkir kok,” tuturnya. Berbeda dengan Alvons, Farishaq Mujahid, mengaku bahwa dirinya sudah biasa dan sering parkir disana. “Pengin aja sih, parkir di sini. Kebanyakan juga parkir di sini. Soalnya biar cepet. Tentang takut kemalingan atau nggak, ya percaya sama Tuhan aja,” jelas mahasiswa Arsitektur angkatan 2011 ini.

Ilmu Kimia FMIPA UII menjadi Tuan Rumah ICICS 2013

 

Prodi Kimia FMIPA UII kembali menggelar ICICS, Selasa (22/10). Kali ini ICICS mengusung tema Research in Chemistry for Better Quality of Environmental. Acara ini digelar sebagai forum peneliti untuk bertukar ilmu pengetahuan. (Foto oleh: Revangga Twin T.)

Prodi Kimia FMIPA UII kembali menggelar ICICS, Selasa (22/10). Kali ini ICICS mengusung tema Research in Chemistry for Better Quality of Environmental. Acara ini digelar sebagai forum peneliti untuk bertukar ilmu pengetahuan. (Foto oleh: Revangga Twin T.)

Oleh: Anisa Kusuma W.

Kampus Terpadu, Himmah Online

Jurusan Ilmu Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Islam Indonesia dipercaya kembali untuk melaksanakan acara International Conference of The Indonesia Chemical Society (ICICS) 2013 setelah lima tahun lalu menyelenggarakan kegiatan yang sama. 

Acara yang berlangsung dari tanggal 20-26 Oktober 2013 ini mengusung tema “Research in Chemistry for Better Quality of Environmental”. Selain pemateri dari Indonesia, profesor dari universitas luar negeri, bekerja sama dengan Himpunan Kimia Indonesia (HKI), seperti : Australia, Jepang, Malaysia, dan Arab Saudi juga turut diundang untuk memberikan materi di seminar internasional. Sebanyak 250 mahasiswa pun memenuhi acara tersebut. 

Tujuan terselenggaranya acara ini ialah sebagai penyedia forum bagi para peneliti untuk bertukar ilmu pengetahuan, khususnya di bidang kimia dan pendidikan kimia. “Seminar ini kaya’ acara festival tahunan yang dilaksanakan oleh HKI untuk silaturahmi orang-orang kimia, mulai dari mahasiswa, dosen, guru SMA, balai-balai yang ada hubungannya dengan kimia, seperti : Batan, BPPTK, balai tanaman obat. Seluruh Indonesia kami undang,” papar Cecep Sa’bana Rahmatillah selaku Sekretaris Organizing Committee ICICS 2013 yang ditemui hari Minggu (20/10) kemarin. 

Selain itu, ICICS juga bekerja sama dengan American Chemical Society (ACS) yang berperan dalam publikasi jurnal. Rencananya, dari sekian banyak pemakalah akan diambil 60 terbaik untuk dapat dipublikasikan di ACS tersebut. Rangkaian acara ini diantaranya workshop, seminar internasional, pemakalah, tour ke gunung merapi dan Dieng, Forum Ketua Jurusan Kimia Indonesia, serta presenter mahasiswa. “Konsep ICICS tahun ini hampir sama dengan konsep ICICS tahun kemarin yang dilaksanakan di Universitas Brawijaya. Hanya saja pada tahun ini lebih pada peningkatan fasilitas, baik akomodasi maupun pelayanan,” ujar Cecep. 

Ketua Organizing Committee ICICS 2013 Riyanto mempunyai harapan tersendiri untuk acara ini. “Semoga kimia semakin maju, membawa dampak terhadap kemajuan bangsa dan negara kita. Negara yang maju kan kimianya maju,” harap Riyanto yang juga ditemui pada hari Minggu (20/10) kemarin. “Saya bangga sebagai mahasiswa kimia, khususnya mahasiswa UII yang terlibat dalam acara sebesar ini karena ini jarang-jarang terjadi,” ungkap Zulfa Zuhrufa yang ditugaskan untuk mendata peserta seminar dari mahasiswa seluruh Indonesia.

Tim Advokasi SPP untuk Transparansi SPP

foto anam

Tampak mahasiswa sedang membayar uang SPP tengah semester dengan didampingi salah satu tim Advokad SPP DPM U, Senin (4/11). Pendampingan ini dilakukan untuk mengetahui transparansi biaya SPP di tiap fakultas.
(Foto Oleh : Nafiul Mu’alimin)

Oleh: M. Khoirul Anam

Kampus Terpadu, HIMMAH ONLINE

Pada kesempatan hearing perdana Dewan Permusyawaratan Mahasiswa Universitas (DPM U) tanggal 18 Oktober 2013 lalu, diberitahukan bahwa pada kepengurusan periode ini telah dibentuk tim advokasi SPP.

Menurut Ketua Komisi II DPM U Muhammad Alfy Pratama, tim ini dibentuk untuk mengadvokasi masalah SPP. “Fokus pada pencarian data dalam melakukan advokasi. Istilahnya investigasi. Kita ingin menemukan jalur penyelesaiannya lewat jalur audiensi dengan pihak rektorat. Kalo belum ada data kan percuma audiensi. Nah, untuk efisiensi waktu, kita pakai tim ini,” ungkapnya.

Alfy mengaku, pihak rektorat tidak memiliki transparansi dana SPP di slip pembayaran karena semua itu telah tercantum di buku panduan akademik. “Ya, secara formal saja. Disitu kan tertulis perkiraan. Yang kita minta bukan perkiraan, tapi jelas per setiap pembayaran. Uang-uang ini buat apa saja. Jadinya kan fakta,” ucap Alfy sembari menunjukkan halaman pada buku panduan akademik yang dipermasalahkan. Sejauh ini, tim advokasi SPP sendiri telah mencari data-data yang kiranya dibutuhkan dan telah ditemukan beberapa temuan. “Rencananya, bulan Desember nanti tim akan mengadakan audiensi dengan rektorat,” imbuhnya.

Untuk rencana ke depan, Alfy menjelaskan bahwa terdapat setidaknya tiga agenda. “kalo datanya sudah lengkap, akan ada kuisioner. Lalu kita coba berkomunikasi dengan SIMKEU (Sistem Informasi Manajemen Keuangan-red), dan yang terdekat kita coba rumuskan, kita godog. Ini akan kita bawa ke ranah lebih mendalam atau tidak,” terangnya.

Tim Advokasi SPP sendiri merupakan bentukan dari Lembaga Eksekutif Mahasiswa Universitas (LEM U) yang melibatkan 3 unsur, yakni Bidang Kajian Penelitian dan Pengembangan (KPP), Bidang Jaringan dan Advokasi (JAD), serta Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Klinik Advokasi dan HAM. Untuk jumlah anggota, tim ini terdiri dari 8 orang. “Selain saya dan Ari dari DPM-U, ada 6 orang. Dari pihak KPP, Afif dan Aldi. Rio dan Redo dari HAM. Adil-Aziz dari JAD,” terangnya. Dengan adanya tim Advokasi SPP ini, Alfy berharap ke depannya akan ada peningkatan pelayanan SPP di UII.

Informatics Expo 2013

foto alfa

UKM Robotika memperkenalkan diri kepada mahasiswa baru Teknik Informatika UII, Minggu(3/11). Acara ini diselenggarakan untuk memperkenalkan UKM yang ada di Teknik Informatika kepada mahasiswa baru 2013.
Foto oleh : Ayoni Sulthon)

Oleh: Alfa Nur S.

Kampus Terpadu, HIMMAH ONLINE

     Minggu, 3 November 2013, Teknik Informatika UII kembali menggelar Informatics Expo di sebelah Barat gedung K.H. Mas Mansur Fakultas Teknik Informatika Universitas Islam Indonesia. Acara ini diikuti oleh mahasiswa jurusan Teknik Informatika angkatan 2013.

     Arief Imaduddin Ahmad, selaku ketua divisi acara Informatics Expo mengatakan tujuan diadakannya acara ini adalah untuk memperkenalkan sekaligus mempromosikan study club dan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM)  yang ada di jurusan Teknik Informatika. Study club dan UKM tersebut diantaranya Informatics Laboratory, Informatika Robotika Study Club, Informatics Digital Art and Photography, Komunitas Musik Informatika, Invose Web Development, dan lain sebagainya.

    Acara puncak dari Informatics Expo ini adalah culture event dimana setiap kelas di jurusan Teknik Informatika 2013 akan menampilkan kreasinya. “Tujuan culture event ini adalah untuk melatih keberanian, kekompakan, dan keakraban peserta.” lanjut Arief.

   Salah satu peserta Informatics Expo, Riza Ramadhan mengungkapkan tujuannya mengikuti acara ini adalah untuk mengetahui UKM apa saja yang ada di jurusan Teknik Informatika, sehingga bisa dijadikan pertimbangan berorganisasi untuknya. “Menarik banget dan aku bisa dapat ilmu banyak.” tambahnya.

Laboratorium Kedokteran Terpadu untuk Akreditasi

Oleh: Fikrinisa’a Fakhrun H.

Kampus Terpadu, HIMMAH ONLINE

Tanggal 21 September 2013 yang lalu, Universitas Islam Indonesia meresmikan gedung laboratorium kedokteran terpadu. Kepala Bidang Pengelolaan Aset (BPA) UII Noor Cholis Idham mengatakan, tujuan utama pembangunan laboratorium kedokteran terpadu adalah untuk akreditasi. “Jadi, akreditasi kedokteran paling tidak harus punya laboratorium yang representatif memenuhi persyaratan kedokteran, baik secara nasional maupun internasional. Selain itu juga memiliki rumah sakit. Namun, untuk yang rumah sakit baru diadakan tanahnya dan perencanaannya juga baru akan dimulai,” jelasnya. Noor cholis juga mengaku bahwa mereka tidak mengalami kendala dalam pembangunan gedung laboratorium kedokteran terpadu tersebut. Semua sesuai dengan rencana dan badget yang ada.

Dekan Fakultas Kedokteran (FK) Isnatin Miladiyah ikut menanggapi hal tersebut. Ia mengungkapkan, sudah lama FK mengajukan permintaan untuk dibangunkan gedung laboratorium kedokteran terpadu. Sebelumnya, FK menggunakan tiga laboratorium terpisah, yaitu di laboratorium anatomi, laboratorium terpadu Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA), dan gedung D3 Ekonomi. Menurutnya, laboratorium yang terpisah tersebut menyulitkan mereka untuk mengelolanya.

Ia menambahkan, gedung FK yang satu unit dengan Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya (FPSB) masih digunakan untuk ruang diskusi tutorial, ruang keterampilan medik, dan administrasi. “Kita sudah mengusulkan agar FK ditempatkan di satu tempat, dan rencana set plan keseluruhan itu, untuk eksaknya kita akan disandingkan dengan FMIPA. Rencananya oleh universitas dan yayasan mau dibangun di dekat laboratorium kedokteran terpadu yang sekarang, tetapi prosesnya masih panjang karena sekarang yayasan sedang berkonsentrasi untuk membangunkan gedung FMIPA dulu,” ungkapnya.

Arif Budi Santoso, salah satu mahasiswa FK angkatan 2012 menyambut baik adanya gedung baru tersebut. “Aku yakin 101% anak FK pasti menjawab enak banget, akunya. Menurutnya,gedung baru tersebut membuat mahasiswa lebih efisien waktu dan tempat. “Ngga’ perlu muter-muter lagi kendaraan, apalagi jalan sana-sini. Tinggal satu tempat doang,” imbuhnya.

UKM Belum Bisa Memanfaatkan Sepenuhnya Laboratorium Anatomi

Oleh: Fikrinisa’a Fakhrun H.

Kampus Terpadu, HIMMAH ONLINE

Dekan Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Islam Indonesia Isnatin Miladiyah menyerahkan salah satu ruangan Laboratorium Anatomi kepada Ketua Dewan Permusyawaratan Mahasiswa (DPM) Universitas, Fuad pada tanggal 17 Oktober 2013 lalu. Rencananya, ruangan tersebut akan digunakan sebagai kantor kesekretariatan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Universitas. “Kita sudah dibangunkan gedung baru untuk laboratorium terpadu kedokteran, makanya gedung yang sebelumnya dipakai sudah kita tinggalkan,” terang Isnatin. Meskipun begitu, belum semua ruangan laboratorium anatomi bisa ditinggalkan karena pihak kedokteran masih menggunakannya.

Di sisi lain, Fuad menginginkan agar laboratorium anatomi tersebut bisa digunakan sepenuhnya. “Dari DPM pengin-nya kan semua bangunan ini agar seluruh UKM dapat diakomodir dalam satu bangunan dan sekretariat,” ungkapnya. Dari keterangan Fuad, kesepakatan saat ini adalah pihak DPM menggunakan satu ruangan terlebih dahulu karena FK masih memerlukan ruangan tersebut untuk penyimpanan arsip. “Untuk ruangan yang lain kemungkinan akan diberikan ke lembaga kemahasiswaan, namun itu akan menunggu waktu,” imbuhnya.

Ketua Lembaga Eksekutif Mahasiswa (LEM) Universitas Emil Anshori pun angkat bicara.  “Selama ini teman-teman lembaga mahasiswa, salah satunya kreasi mahasiswa UII dan UKM belum ada ruangan ataupun fasilitas untuk mereka menjalankan roda organisasi. Meskipun mereka sebagai minat dan bakat, tapi setidaknya organisasinya juga dapat,” paparnya. Emil memang ingin menyatukan kembali kreasi mahasiswa. Oleh karena itu, ia mengusahakan betul tersedianya fasilitas agar mereka bisa mengaplikasikan keorganisasiannya.

Rencana Publikasi Karya Ilmiah UII Masih Digodok

Oleh: Yuyun Novia S.

Kampus Terpadu, HIMMAH ONLINE

Hingga kini, pihak Universitas Islam Indonesia belum membuat peraturan yang pasti terkait Surat Keputusan Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi (SK Dirjen Dikti) Nomor 152/E/T/2012 perihal publikasi karya ilmiah.

Ditemui di ruangannya pada Selasa (21/10) kemarin, Ilya Fadjar Mahardika selaku Ketua Tim Publikasi Karya Mahasiswa mengaku sudah memberikan draf yang berisi ketentuan-ketentuan mengenai jurnal ilmiah kepada pihak rektorat. “Drafnya sudah ada di universitas (UII-red). Tim hanya tinggal menunggu panggilan secara resmi untuk presentasi,” terang Ilya.

Sekilas tentang draf yang diberikan kepada pihak rektorat, Ilya menjelaskan bahwa dalam draf tersebut harus komprehensif dengan banyak hal. “Perlu menjadi titik point di sini bahwa produk mahasiswa itu macam-macam. Tidak hanya jurnal. Ada skripsi, maket, software, dan lain-lain. Semua itu harus ada koridor peraturannya,” tegasnya.

Menurut Ilya, publikasi tentu berhubungan juga dengan hak paten. “Sebuah karya tersebut baru bisa dipublikasikan setelah menerima hak paten bahwa itu miliknya agar tidak ada plagiasi dari pihak lain,” imbuhnya.

Menjadi Tim Publikasi Karya Mahasiswa menurut Ilya bukan menjadi hal yang mudah. Pasalnya, mereka harus menggabungkan banyak aspek. Tidak hanya masalah jurnal saja, melainkan mengenai karya-karya mahasiswa lain yang bisa terakomodasi dengan baik. “Bukan hanya sekadar bikin aturan baru seperti SK Dikjen Dikti yang membuat bingung, tetapi ini harus applicable dilaksanakan di tempat kita,” papar Ilya yang juga Kepala Program Studi Arsitektur ini.

 

Gedung Baru FMIPA Siap Dibangun

fotomipa

Dibulan Novembergedung unit 8 FMIPA akan dirubuhkan untuk dibangun gedung baru. Ruang kelas yang sudah tidak memadai membuat mahasiswa mendesak pihak kampus untuk menyegerakan pembangunan gedung baru ini.  (Foto oleh: Asharudin Wahyu Y.)

Oleh: Yuyun Novia S.

Kampus Terpadu, HIMMAH ONLINE

Rencana pembangunan gedung baru Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) UII kini sedikit memiliki titik terang. Pasalnya, sempat tersiar kabar bahwa pembangunan gedung baru tersebut akan dilaksanakan pada awal tahun 2013. Rencananya gedung baru tersebut akan ditempatkan di jalan baru samping rektorat, sejajar dengan Laboratorium Kedokteran.

Seperti yang diungkapkan oleh Baiq Sisca, salah satu mahasiswi Statistika angkatan 2012. “Denger-denger rencana pembangunan akan dilaksananakan di awal tahun (2013-red).  Terus kabar kedua pembangunannya dilaksanakan di bulan Oktober. Sampai bulan November kok nggak dibangun-bangun,” ungkapnya.

Yandi Syukri selaku dekan FMIPA saat ditemui di ruangannya pada Jum’at (11/10) lalu mengungkapkan bahwa membangun gedung baru harus memiliki perencanaan yang matang, minimal 6 bulan. Setelah pendanaannya selesai, baru bisa dimulai pembangunan. “Rencana pembangunannya akan dilaksanakan pada bulan November. Unit 8 juga akan dibongkar pada bulan-bulan itu. Sekarang unit 8 juga sudah dikosongkan, sehingga tidak bisa diundur lagi pembangunannya hanya karena alasan unit 8 masih dipakai kuliah,” paparnya. Yandi juga menambahkan, pembangunan gedung baru maksimal dilaksananakan selama sembilan bulan. Diharapkan pada tahun ajaran baru nanti sudah bisa menggunakan gedung FMIPA yang baru.

Skip to content